(Vibizmedia-Banten) Presiden Joko Widodo menjawab alasan pembangunan jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) II ruas Kunciran-Serpong yakni untuk mempercepat mobilitas masyarakat dan transportasi logistik utamanya dari Banten menuju Jakarta dan sebaliknya.
Hal tersebut diungkapkannya,karena menurutnya, banyak pihak yang menanyakan apa alasan dari pembangunan ruas-ruas jalan tol yang melingkari Jakarta bagian luar mulai dari Cengkareng hingga Cilincing sehingga akan menghubungkan Jakarta dengan Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi.
“Saya sering mendengar keluhan orang yang bolak-balik dari Banten-Jakarta dan Jakarta-Banten. Pak, kita ini bisa tua di jalan karena macet. Kerugiannya besar sekali baik dari sisi waktu yang terbuang di jalan yang menyebabkan daya saing kita akan semakin tergerus maupun dari sisi biaya yang kita keluarkan untuk biaya BBM,” ungkapnya.
Padahal, sebagaimana yang sering disampaikan Presiden, di era persaingan antarnegara yang semakin sengit, kecepatan akan sangat menentukan di mana yang cepat akan mengalahkan yang lamban.
Berkaitan dengan hal tersebut, pembangunan jalan tol ini juga akan menghubungkan kawasan-kawasan industri yang ada di Jakarta dan Banten sehingga distribusi logistik akan jauh lebih mudah, utamanya distribusi barang yang melalui Pelabuhan Merak.
“Jadi jalan tol akan menyambungkan sentra-sentra produksi dengan sentra-sentra distribusi. Semakin tersambung, maka akan semakin efisien yang artinya daya saing kita akan semakin baik dalam investasi maupun daya saing produk-produk kita yang juga akan semakin meningkat,” jelasnya.
Adapun yang tak kalah penting, terhubungnya seluruh ruas jalan tol ini akan mempercepat gerak perekonomian Banten sebagai wilayah penyangga Jakarta.
Kejenuhan investasi di Jakarta ke depannya dapat dilimpahkan ke Banten karena konektivitas kedua provinsi yang semakin tersambung.
Dengan demikian ekonomi Banten dapat bergerak lebih cepat lagi. “Kita harapkan ekonomi Banten bisa bergerak lebih cepat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi,” tandasnya.