(Vibizmedia-Nasional) Dalam upaya melanjutkan program yang telah ditugaskan oleh pemerintah pusat, pada periode 2015-2019, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) mencapai Rp 105,5 triliun.
Dari jumlah tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir sampaikan komposisi penyerapan terbanyak, terdapat pada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Dari dana tersebut lebih terserap di dua perusahaan, yaitu PLN dan Hutama Karya. PLN sendiri Rp 35,1 triliun atau kurang lebih 33 persen, Hutama Karya Rp 16,1 triliun atau kurang lebih 15 persen, ungkapnya saat rapat perdana dengan Komisi VI DPR RI, pada Senin (2/12).
PMN tersebut digunakan PLN untuk pemerataan listrik di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan Hutama Karya, mayoritas digunakan untuk pembangunan Tol Trans Sumatera.
Erick sampaikan penggunaan (PMN) daripada PLN sendiri karena bagian dari penugasan pemerintah dalam pembangunan instalasi ketenagalistrikan dan Hutama Karya lebih pada Tol Trans Sumatera yang kemarin sudah diresmikan (dan) masih kurang lebih 400 kilometer.
Selain itu, ia menambahkan untuk melanjutkan program yang telah ditugaskan pada tahun ini, PLN dan Hutama Karya memerlukan kembali suntikan dana dari negara.
“Pada 2019 ini PLN sendiri membutuhkan dana Rp 6,5 triliun dan sudah terlaksana Rp 2,5 triliun yang sudah masuk untuk pelayanan program listrik masuk desa. PMN pada 2019 juga ada HK yang saya rasa sangat besar, yaitu Rp 10,5 triliun untuk pembangunan tujuh ruas tol Sumatera,” terang Erick.