Risa Santoso, Rektor Termuda di Tanah Air

0
4353
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA, Malang, Risa Santoso, merupakan rektor termuda di Indonesia berusia 27 tahun. FOTO: VOA INDONESIA/PETRUS RISKI

(Vibizmedia-Manajemen) Risa Santoso, seorang akademikus berusia 27 tahun berkebangsaan Indonesia menjadi rektor termuda di Tanah Air saat ini. Ia merupakan lulusan University of California Berkeley dan Harvard Graduation School of Education, Amerika.

Lulusan S1 University Of California Amerika Serikat, jurusan Ekonomi dan S2 Harvard University jurusan Pendidikan, melalui beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP), lahir pada 27 Oktober 1992.

Sebelum dilantik menjadi rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA pada 2 November 2019 lalu, Risa telah bekerja dua tahun di kampus yang dipimpinnya tersebut, menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis di Kampus ASIA. Selain itu, dia juga pernah pernah bekerja sebagai Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dari 2015 hingga 2017.

Saat itu, pertemuan berawal dari kedatangan Luhut Panjaitan ke kampusnya, Harvard. Yang kemudian menempatkan dirinya menjadi Deputi Isu-isu Strategis Ekonomi di bawah pimpinan Luhut Panjaitan.

“Awalnya itu karena Pak Luhut datang ke Amerika waktu saya masih di Harvard sih. Lalu dia seperti mengimbau gitu kepada banyak alumni Indonesia gitu supaya pulang dan bekerja di dalam negeri. Lalu saya sempat ngobrol sama salah satu deputi yang akhirnya jadi bos saya sih. (setelah tidak bekerja lagi di Kantor Kepresidenan, Risa lalu berpindah haluan menjadi dosen di Institut Asia)” jelas Risa.

Pelantikannya tersebut adalah penunjukan oleh yayasan, mengalahkan dua rektor pesaingnya. Baginya, menjadi rektor termuda adalah tantangan tersendiri. Karena diusianya yang masih sangat muda, banyak kalangan yang meragukan kemampuannya untuk memimpin sebuah perguruan tinggi.

Selain harus dapat memimpin, komunikasi dan menyamakan tujuan para akademisi dan praktisi dunia pendidikan yang lebih senior, yang usianya jauh lebih tua dari dirinya, adalah tantangan tersendiri baginya.

Untuk itu, ia bertekad untuk melakukan inovasi dan program-program baru di kampus yang dipimpinnya agar dapat bersaing dengan ribuan lembaga pendidikan tinggi lain, di dalam dan luar negeri. Untuk mewujudkan itu semua, Risa berharap dibawah kepemimpinannya dapat menjadikan mahasiswanya menjadi generasi PASTI (Professional, Active, Smart, Tangguh dan Innovative).

Beberapa terobosan yang dilakukannya, ia tidak mewajibkan mahasiswanya lulus dengan membuat skripsi dan lebih memilih proposal project atau proyek akhir sebagai pengganti syarat kelulusan bagi mahasiswa yang ingin segera bekerja usai lulus, mahasiswa siap terjun ke dunia kerja.

Selain itu, link and match antara perguruan tinggi dan industri menjadi langkah konkret yang akan dilakukan Risa di kampus yang dipimpinnya, sehingga perguruan tinggi mampu bersaing dan dekat dengan dunia kerja.

Menjadi bagian dari generasi milenial, Risa Santoso, mengajak semua generasi muda berani mengambil kesempatan berbuat sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan negara.

“Saat yang sangat cocok sekali dimana kita itu bisa menunjukkan bahwa generasi-generasi muda itu bisa berbuat sesuatu, dan bisa menghasilkan hasil-hasil bagus yang menguntungkan Indonesia dan komunitasnya. Jadi menurut saya pesan-pesan untuk milenial sekarang, untuk teman-teman yang masih muda, itu jangan takut untuk mengambil tanggung jawab dengan lebih, dan juga do your best untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin.

Jadi hasil itu juga nyata, karena menurut saya mau tidak mau itu orang pasti tidak akan meremehkan apabila hasil itu benar-benar nyata,” ungkap Risa Santoso kepada VOA beberapa waktu yang lalu.

Sumber: VOA Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here