(Vibizmedia – Commodity ) – India sebagai negara pengimpor minyak sawit terbesar di dunia merupakan pasar yang baik bagi minyak sawit Indonesia, namun selama ini India lebih memilih impor minyak sawit dari Malaysia karena kemudahan di pelabuhan.
Sejak tanggal 11 Oktober lalu dimana ada berita India akan menghentikan impor minyak sawit dari Malaysia karena pidato dari PM Malaysia di depan PBB yang menolak invasi India ke Kashmir maka inilah kesempatan bagi Indonesia untuk mengambil pasar India tersebut.
Sebagai balasan apabila minyak sawit Indonesia dibeli oleh India maka Indonesia melakukan pembelian gula dan yarn dari India.
Sebagai tanda bahwa ada hubungan yang lebih akrab antara India dan Indonesia maka PM India dan Presiden Jokowi melakukan pertukaran kunjungan.
Indonesia pada hari Kamis lalu merencanakan untuk menurunkan import Indian yarn menjadi 0% dari 5% sebelumnya. Bulan lalu, Indonesia juga mengubah aturan yang membuat kualitas gula India sesuai persyaratan import sehingga menguntungkan bagi India.
Harga CPO Desember di Bursa Malaysia Derivatives naik 61 ringgit menjadi 2,246 ringgit per ton. Harga CPO Oktober di pasar fisik turun 24 ringgit menjadi 2,106 ringgit per ton.
http://vibiznews.com/2019/10/21/harga-minyak-sawit-naik-ekspor-dua-minggu-pertama-oktober-meningkat/
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido