(Vibizmedia-Nasional) Untuk mendorong peningkatan produksi pangan dalam negeri, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberikan berbagai bantuan ke petani berupa program Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale).
Berdasarkan keterangan tertulis pada Senin (14/10), data dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), mulai dari 2015-2019 jaringan irigasi yang telah terbangun mampu mengairi lahan sawah seluas 3,129 hektar (ha). Sedangkan irigasi perpompaan telah dibangun sebanyak 2.358 unit, ini untuk mendukung produksi pangan, serta membangun embung sebanyak 2.962 unit.
Untuk itu, peningkatan produksi dimulai dari memperbaiki irigasi, bagian dari infrastruktur pertanian, bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) hingga subsidi sarana produksi seperti pupuk dan pestisida.
Sementara dalam menggerakan pertanian modern. Sampai dengan tahun 2018, Kementan telah mengirimkan bantuan Alsintan sebanyak 385.170 unit. Bantuan Alsintan tersebut berupa traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, rice transplanter, chopper, cultivator, excavator, hand sprayer, implemen alat tanam jagung dan alat tanam jagung semi manual.
Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani/gabungan kelompok tani, Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan Brigade Alsintan.
Perlu diketahui, bantuan Alsintan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada 2015 Alsintan yang disalurkan sebanyak 54.083 unit. Tahun 2016 sebanyak 148.832 unit, 2017 sebanyak 84.356 unit, dan 2018 bertambah menjadi 115.435 unit (per Oktober 2018).
Pemerintah juga akan memberikan insentif berupa saprodi, bibit, pupuk subsidi, hingga alat mesin pertanian (alsintan) bagi pemilik lahan yang bisa mempertahankan lahan miliknya dari alih fungsi lahan.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini terus meningkatkan mekanisasi pertanian, yang ditingkatkan tentu tidak hanya kuantitas saja, tetapi juga kualitasnya, tegasnya.
Mekanisasi pertanian di Indonesia terus meningkat sejak lima tahun terakhir. Ke depan, mekanisasi pertanian akan terus didorong untuk meningkatkan efisiensi usaha tani serta meningkatkan gairah anak muda untuk terjun ke sektor pertanian. Berdasarkan data Food and Agriculture Organisation (FAO), mekanisasi pertanian nasional hanya 0,04 horsepower (HP).
Sementara pada 2019, mekanisasi mencapai angka 2,15 HP. Semakin tinggi horsepower, maka semakin tinggi pula keterlibatan kerja sebuah mesin dalam kegiatan produksi, termasuk pertanian. Sarwo menambahkan mekanisasi pertanian memberikan manfaat bagi kesejahteraan petanidan dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dan mengembangkan komoditas yang ada.