(Vibizmedia – Commodity) – Hubungan antar negara akan mempengaruhi perdagangan antara kedua negara seperti yang terjadi antara India dan Malaysia. India sebagai negara pengimpor terbesar minyak sawit Malaysia membatasi impor dari Malaysia karena masalah politik.
Ekspor minyak sawit Malaysisa berkurang akibatnya persediaan melimpah sehingga harga minyak sawit yang sudah lima kali berturut-turut naik kembali turun.
Harga minyak sawit Desember turun di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0.9% menjadi 2,185 ringgit ($522.23) per ton. Pada minggu ini harga minyak sawit masih naik 1.7%.
India membatasi impor beberapa produk dari Malaysia termasuk minyak sawit karena kecaman Negara-negara Asia Tenggara terhadap India karena serangan terhadap Kashmir.
Harga minyak sawit turun karena menguatnya kurs ringgit terhadap USD sehingga harganya menjadi mahal bagi pembeli dari Negara asing.
Ringgit menguat terhadap dolar sebesar 0.1% menjadi 4.1840.
Harga minyak sawit menguat karena mengikuti penguatan dari minyak kedelai dan juga penguatan harga minyak sawit di Dalian, dan juga menguatnya harga minyak kedelai di CBOT dan di China Dalian Commodity Exchange.
Di saat harga minyak sawit bergerak naik datang berita pembatasan impor dari India sehingga harga minyak sawit turun tajam.
India membatasi impor dari minyak sawit di Malaysia dan Perancis akan menghapus minyak sawit dari list biofuel yang diimpor mulai bulan Januari 2020.
Pembatasan impor minyak sawit India akan member pengaruh besar karena saat ini di India menjelang Pesta Deepavali yang biasanya permintaan minyak sawit besar
India biasa mengimpor 150,000 ton minyak sawit tiap bulan, merupakan pembeli terbesar kedua dari komoditas Malaysia
http://vibiznews.com/2019/10/14/kenaikan-harga-minyak-sawit-terhenti-karena-india-membatasi-impor/
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido