(Vibizmedia-Nasional) Pasca kejadian yang terjadi di Papua, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan pemulihan jaringan internet di Papua dan Papua Barat secara bertahap.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemulihan jaringan internet di Papua dan Papua Barat hanya membutuhkan hitungan jam atau paling lama tiga jam, tetapi pemulihan harus dilakukan bertahap demi menekan penyebaran hoaks dan provokasi.
Demikian juga kalau terjadi eskalasi tidak kondusif, pembatasannya juga bisa dilakukan dalam hitungan jam, terang Rudiantara di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (3/9).
Menurutnya, pembatasan terhadap layanan data internet mencakup jejaring media sosial, seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, maupun Instagram, akan dipulihkan secara bertahap.
Ini sedang dilakukan koordinasi (kondisi terkini) dengan teman-teman yang di lapangan, yang ada di Papua ada 29 kabupaten/kota dan di Papua Barat ada 13 kalau tidak salah, jelas
Rudiantara.
Rudiantara sampaikan tingkat pembatasan internet di wilayah Papua akan diturunkan menjadi lebih spesifik ke tingkat kabupaten dan kota yang masih belum kondusif. Kabupaten dan kota yang memang suasananya kondusif, tidak ada masalah, itu bisa kita aktifkan kembali seluruh jenis layanan telekomunikasinya jelasnya.
Selain itu, sampai dengan 2 September 2019, Kementerian Kominfo sudah mendeteksi setidaknya ada 555 ribu URL atau kanal yang digunakan untuk menyebarkan hoaks. Dari jumlah itu ada 100 ribu lebih akun orisinil mengunggah hoaks, ungkapnya.