(Vibizmedia – Wawancara Khusus) Data Kementerian Koperasi dan UMKM menunjukkan bahwa 98,7 persen usaha di Indonesia adalah usaha mikro, yang mampu menyerap 89,17 persen tenaga kerja domestik serta memberikan kontribusi 36,82.persen PDB Indonesia.
Dalam kaitannya dengan upaya mendorong pertumbuhan UMKM, Destry Damayanti menjelaskan bahwa tugas Bank Indonesia sudah jelas hanya berkaitan dengan sektor moneter, dua tugas utama BI adalah menjaga stabilitas rupiah dan menciptakan system pembayaran yang handal, efisien dan aman. Tetapi menariknya adalah dalam perkembangannya sekarang ini BI tidak bisa tutup mata terhadap perkembangan yang terjadi di sektor riel.
Jadi Visi Bank Indonesia di 2018 adalah “menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets” demikian dinyatakan oleh Destry.
Kontribusi nyata adalah bahwa program yang dikeluarkan BI haruslah full impact terhadap player yang di bawah, inilah yang selalu diutamakan oleh Bank Indonesia.
Sedangkan menjadi the best Central Bank di emerging market karena kita mau arahnya melihat ke sana, sehingga BI benar -benar professional menciptakan kredibilitas yang terbaik.
Lihat juga : Ngobrol Bareng Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti: Peranan BI Di Tengah Situasi Global (Part 1/5)
Peran Bank Indonesia Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dalam Kaitan dengan pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia mempunyai beberapa macro prudential instrument, misalnya pada saat Bank Indonesia melihat bahwa ekonomi perlu didorong, biasanya sektor yang cukup sensitive atau sektor yang memiliki elastisitas tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor property.
Karakter dari sektor property biasanya sudah bergerak duluan sebelum ekonominya membaik, sementara ekonomi berjalan maka pertumbuhan di sektor property akan lebih cepat, tapi sebaliknya pada saat sektor ekonomi turun sektor property turun lebih dalam, jadi sektor property memiliki sensitivitas tinggi .
Tapi dalam rangka untuk men-stimulate growth, kita tahu bahwa sektor property bisa kita andalkan, sehingga Bank Indonesia mempunyai kebijakan yang namanya Loan to Value Ratio (LTV), dimana pada saat kita mendorong growth, maka LTV itu dibuat se-linear mungkin sehingga bisa mendorong bank-bank untuk menyalurkan kredit ke sektor property. Cara ini adalah salah upaya Bank Indonesia menggerakkan sektor riel.
Lihat juga : Destry Damayanti – Dewan Gubernur Senior BI : Pendalaman Pasar Keuangan dan Peningkatan Investor Lokal (Part 2/5)
Bernhard Sumbayak – Founder and Advisor Vibiz Consulting, berpendapat bahwa stimulus moneter dari bank sentral akan menjadi efektif bila ada sinergi lintas sektor. Stimulus tersebut tidak akan menjadi efektif seperti yang diharapkan bila struktur di sektor riel mengalami masalah sehingga response yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga sangat penting kebijakan BI merupakan kebijakan sinergi bersama dengan sektor riel.
Peran Bank Indonesia Mendorong UMKM
Ini sebenarnya di dalam misinya BI kedepan kita akan meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan kebijakan-kebijakan di lembaga-lembaga dan sektor lainnya, apakah fiskal ataupun di sektor riel.
Lihat juga : Destry Damayanti – Dewan Gubernur Senior BI: Era Fintech, Waspadai Shadow Banking (Part 3/5)
BI tidak bisa bertindak seperti bank seperti memberikan kredit ke sektor riel, itu sudah pasti tidak bisa, karena sudah jelas aturan mainnya sebagai bank sentral, tetapi BI bisa membantu segmen-segmen di sektor riel melalui program-program UMKM. Program UMKM itu bukan program kredit, namun sebagai program sosial yang diarahkan pada sektor-sektor UMKM. Ini salah satu bentuk kesadaran BI bahwa tulang punggung ekonomi Indonesia adalah tetap masih pelaku di bawah UMKM.
Jadi BI mempunyai UMKM binaan yang start up clean untuk diarahkan agar agar menjadi UMKM yang bisa memanfaatkan ekonomi digital untuk membantu pemasaran mereka yang lebih efisien. UMKM binaan ini akandi klasifikasi lagi, bagi yang sudah siap untuk masuk market place yang normal akan didorong mendapat dukungan sektor perbankan lebih lanjut untuk memasuki pasar ekspor. Jadi BI punya programnya clear untuk berperan serta melakukan pengembangan UMKM. Bank Indonesia mempunyai 46 kantor wilayah yang secara aktif mencari UMKM potensial dan dibina , tentu BI menggunakan pihak ketiga untuk mengajak pembinaan UMKM.
Lihat juga : Destry Damayanti – Deputi Gubernur Senior BI : Ekonomi Domestik Kita Masih Kuat (Part 5/5)