(Vibizmedia – Berita) – Berikut Pidato Lengkap Pemindahan Ibukota oleh Presiden RI Joko Widodo :
Pada siang hari yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan hal yang berkaitan dengan perpindahan ibukota negara. Rencana untuk pindah ibukota sudah ada sejak lama sejak era Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Sebagai bangsa besar yang 74 tahun merdeka, Indonesia belum pernah merancang sendiri Ibukota.
Sebagai bangsa besar yang 74 tahun merdeka, Indonesia belum pernah merancang sendiri Ibukota.Kenapa harus pindah?
1. Beban Jakarta saat ini sudah berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan dan pusat jasa. Juga airport pelabuhan udara dan laut yang terbesar di indonesia.
2. Beban pulau Jawa yang semakin berat dengan penduduk 150jt atau 54% dari total penduduk indo. 58% PDB ada di Pulau Jawa dan Pulau Jawa sebagai sumber ketahanan pangan. Beban ini akan semakin berat bila ibukota pindahnya tetap di Pulau Jawa
3. Tentang pendanaan. Total kebutuhan Rp. 466 Trilyun. 19% dari APBN, terutama dari skema kerjasama pengelolaan asset Ibukota baru dan DKI . Sisanya dari KPBU serta investasi langsung swasta dan BUMN.
Kenapa urgent sekarang? Kita tidak bisa terus membiarkan beban Jakarta dan pulau Jawa dalam hal kepadatan penduduk. Kemacetan dan polusi udara, bukan kesalahan Pemprov DKI Jakarta tapi karena besarnya beban yang diberikan. Kesenjangan ekonomi walau sejak 2001 sudah dilakukan otonomi daerah.Pemerintah sudah lakukan kajian mendalam dan hasilnya menyimpulkan lokasi ibukota baru yang ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Kenapa di Kaltim?
1. Resiko bencana minimal baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor.
2. Lokasinya yang strategis berada di tengah-tengah Indonesia.
3. Berdekatan dengan wilauah perkotaan yang sudah berkembang yaitu Balikpapan dan Samarinda.
4. Memiliki infrastruktur yang relatif lengkap.
5. Tersedia lahan dikuasai pemerintah seluas 180.000 hektar.
Pembangunan ini bukan satu-satunya upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan Pulau Jawa dan luar Jawa. Selain itu Pemerintah akan bangun industriliasiasi di luar Jawa berbasis hilirisasi sumber daya alam.
Jakarta akan tetap jadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan jadi kota bisnis, kota perdagangan dan pusat jasa berskala regional dan global. Dan rencana Pemprov DKI Jakarta untuk lakukan urban regeneration yang dianggarkan sebesar Rp. 571 T tetap terus dijalankan. Pembahasan sudah sampai level teknis dan siap dieksekusi.
Saya paham bahwa pemindahan Ibukota Negara ini termasuk lokasinya membutuhkan dukungan dan persetujuan DPR. Oleh sebab itu tadi pagi saya sudah berkirim surat dengan ketua DPR RI dilampiri hasil kajian mengenai calon Ibukota baru. Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah akan segera siapkan RUU untuk selanjutnya disampaikan pada DPR.
Berikut videonya :
Sumber : BPMI