(Vibizmedia-Forex) – Dolar AS bertahan pada posisi kenaikan pada perdagangan forex hari Jumat (16/08) setelah lonjakan data penjualan ritel AS mengurangi kekhawatiran tentang ekonomi top dunia. Secara indeks posisi dolar AS telah naik ke posisi tertinggi 2 pekan dan terhadap beberapa rival utamanya sedang melemah terhadap aussie dan poundsterling.
Namun dolar AS sedang berada di jalur untuk kenaikan mingguan terhadap mata uang safe-haven seperti yen Jepang dan franc Swiss. Secara mingguan posisi indeks dolar juga siap mencetak penguatan mingguan setelah pekan sebelumnya melemah. Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang menguat 0,13 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 98.27 setelah dibuka pada posisi 98.10.
Memulai perdagangan pekan ini posisi dolar sempat berada di kisaran 97.00 oleh kuatnya permintaan mata uang safe haven pasca ketegangan pasar global yang dipicu oleh ketegangan front dagang AS-China serta aksi demonstrasi di Hongkong yang terus berlanjut.
Dolar sedikit berubah pada 106,18 yen dalam perdagangan sesi Asia setelah naik 0,2% pada hari Kamis. Untuk minggu ini, dolar AS naik 0,5% terhadap mata uang Jepang, yang merupakan kenaikan terbesar sejak pekan yang berakhir 26 Juli.
Dolar AS menguat terhadap euro dengan kenaikan 0,3% menjadi 1.1081 yang merupakan posisi tertinggi selama 2 pekan terhadap pair. Demikian juga terhadap franc Swiss, menguat 0,41% ke posisi 0.9802.
Namun terhadap aussie melemah tipis dengan penurunan 0,08% ke posisi 0.6780 yang disebabkan kuatnya permintaan aset resiko yang menguntungkan aussie sebagai mata uang yang beryield tinggi. Juga diperkuat oleh rilis data tenaga kerja Australia perdagangan sebelumnya.
Terhadap poundsterling, dolar AS melemah melanjutkan trend perdagangan sebelumnya dan secara mingguan bersiap mencetak kenaikan mingguan pertama sejak pertengahan Juli, karena data positif pada penjualan ritel dan harga konsumen Inggris yang menunjukkan ekonomi Inggris dalam kondisi yang lebih baik daripada ketakutan investor. Kini poundsterling diperdagangkan pada $1,2143, dekat dengan tertinggi satu minggu $1,2150.
Kekuatan dolar AS juga didapat dari rebound posisi imbal hasil obligasi dari posisi terendah dalam 2 tahun, namun masih di kisaran 1,50%. Imbal hasil tenor 10 tahun menguat 0,03% ke posisi 1,56%.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang