Presiden Jokowi Targetkan Januari 2020, Mandatori B20 Beralih ke B30

0
1008
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas evaluasi pelaksanaan mandatori biodiesel di Kantor Presiden, Jakarta. FOTO: VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia-Jakarta) Dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (12/8), Presiden Joko Widodo menargetkan pelaksanaan mandatori biodiesel sudah bisa berpindah dari B20 (Biodiesel 20) menjadi B30 pada Januari 2020 mendatang.

Kita pengen lebih cepat dan mulai dari B20 ini pengen mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan juga yang paling penting kita ingin mengurangi impor minyak kita, terang Presiden Jokowi dalam rapat terbatas membahas evaluasi pelaksanaan mandatori biodiesel.

Presiden Joko Widodo mengatakan kalkulasinya jika kita konsisten menerapkan B20 ini, lanjut Presiden, kita bisa menghemat kurang lebih USD 5,5 miliar per tahun. Angka yang dinilainya gede banget, disamping dan yang tidak kalah pentingnya penerapan B20 juga akan menciptakan permintaan domestik akan CPO yang sangat besar, yang kita harapkan menimbulkan terhadap 17 juta petani, pekebun dan pekerja yang ada di kelapa sawit.

Menurut Presiden, tekanan terhadap kelapa sawit kita betul-betul perlu diantisipasi dari dalam negeri sehingga benar-benar kita memiliki sebuah bargaining position yang baik, baik terhadap Uni Eropa maupun negara-negara lain yang mencoba untuk membuat bargaining position kita lemah.

Selain itu, Ia juga minta jajarannya terkait CPO bisa dibuat avtur agar dapat ditekuni lagi lebih dalam, sehingga kalau bisa mengurangi impor avtur sehingga defisit neraca perdagangan, defisit neraca transaksi berjalan kita akan semakin baik.

Terkait penggunaan B20 tersebut, dirinya akan mencek langsung, termasuk nanti kalau meloncat ke B30. Saya enggak tahu apakah saya akan gunakan BPKP atau bisa saja saya akan gunakan Price Waterhouse dan lembaga yang lain untuk memastikan bahwa ini betul-betul berjalan, ungkap Presiden.

Saat ini, kondisi CPO kita tertekan oleh permintaan dunia sehingga semuanya harus komitmen yang sama, punya keinginan yang sama bahwa pasar domestik bisa mengatasi problem yang ada.

Presiden juga meminta laporan nanti dari Pertamina terkait dengan pemanfaatan CPO melalui cold processing untuk memproduksi green diesel, green gasoline di kilang-kilang minyak milik PT Pertamina.

Saya kira kita tahu selain di Pertamina di pabrik-pabrik kelapa sawit juga perlu didorong untuk membangun standalone greenfield. Ini penting, semua untuk mempercepat perkembangan industri green refinery kita, jelas Presiden.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here