Prospek Penurunan Fed Rate Beri Kekuatan Harga Minyak Dunia Rally 3 Hari Berturut

0
793

(Vibizmedia-Commodity) – Harga minyak mentah sedang bergerak kuat dalam 3 hari perdagangan terakhir, setelah sentimen ketegangan geopolitik di kawasan Teluk juga ditambah dengan prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Namun dibatasi oleh pesimisme atas pembicaraan perdagangan AS dan China dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat.

Harga minyak mentah berjangka Brent yang juga harga acuan internasional naik 0,87% menjadi $ 64,03 per barel, perdagangan sebelumnya naik 0,2%. Demikian juga harga minyak mentah berjangka AS yaitu minyak  West Texas Intermediate (WTI)  naik 1,8% pada $ 57,32 per barel, setelah sebelumnya ditutup menguat 1,2%.

Pasar dan investor mengawasi pertemuan Komite Kebijakan The Fed minggu ini, dengan para gubernur bank sentral AS diperkirakan akan menurunkan biaya pinjaman untuk pertama kalinya sejak kedalaman krisis keuangan lebih dari satu dekade lalu. Namun Presiden AS Donald Trump mengatakan penurunan suku bunga Fed kecil  tidak cukup.

Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat melambat kurang dari yang diharapkan pada kuartal kedua, memperkuat prospek konsumsi minyak. Di tempat lain, pertumbuhan melambat lebih cepat, sebagian karena perang dagang AS-China selama setahun terakhir.

Perdagangan sebelumnya harga minyak mentah diperkuat oleh risiko kekurangan pasokan karena ketegangan tetap tinggi di sekitar Selat Hormuz, yang merupakan jalur tersibuk dari lintasan minyak dunia. Ketegangan meningkat antara Iran dan Barat setelah pasukan komando Iran menangkap sebuah kapal tanker berbendera Inggris di Teluk bulan ini sebagai pembalasan atas penyitaan sebuah tanker Iran oleh pasukan Inggris di dekat Gibraltar.

Inggris mengatakan kepada Iran bahwa jika ingin keluar dari kegelapan  itu harus mengikuti aturan internasional dan melepaskan tanker berbendera Inggris. Setelah berakhirnya pengabaian sanksi AS pada awal Mei, impor minyak mentah China dari Iran merosot hampir 60% pada Juni dari tahun sebelumnya, menurut data bea cukai China akhir pekan lalu.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI berpotensi naik kembali oleh laporan API pada posisi resisten 57.55 – 58.71. Namun jika tertekan kembali  akan meluncur ke posisi support 56.20 – 55.10.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here