(Vibizmedia-Nasional) Dihadapan seluruh kepala daerah, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta agar dapat menjaga inflasi sehingga kegiatan perekonomian di daerah stabil.
Sebab menurutnya, inflasi itu tekanan darah, kalau tinggi kita bisa pingsan. Tapi kalau inflasi rendah atau deflasi, kita juga pusing bisa pingsan juga. Jadi tekanan darah yang baik itu di tengah-tengah, jelasnya saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi, di Hotel Grand Sahit, Jakarta, Kamis (25/7).
Untuk itu, dirinya menekankan demi menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi tersebut, kegiatan usaha di daerah harus berjalan baik, sehingga tidak menambah jumlah pengangguran.
Wapres mengatakan Pemerintah bersama Bank Indonesia akan konsisten melanjutkan upaya pengendalian inflasi guna menjaga daya beli masyarakat dan mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pengendalian inflasi dilakukan dengan memperkuat sinergi kebijakan, meningkatkan ketersediaan pasokan, dan menjaga kelancaran distribusi pangan, jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sampaikan konsistensi kebijakan pengendalian inflasi yang didukung oleh program pengendalian inflasi di seluruh wilayah di Indonesia dapat mengarahkan inflasi nasional dalam empat tahun terakhir 2015-2018 berada dalam kisaran target.
Inflasi hingga pertengahan 2019 juga tetap terkendali dalam rentang sasaran 3,5±1%, terang Perry.
Perry menegaskan sinergi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia merupakan kunci bagi terjaganya inflasi berada dalam kisaran sasaran tersebut.
Menurutnya, ke depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai sasaran, dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
Pada 2020-2021 mendatang, Bank Indonesia proyeksikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasaran inflasi yang makin rendah pada kisaran 3,0±1%.