(Vibizmedia – Commodity) – Harga minyak mentah di akhir perdagangan sesi Amerika Rabu (17/07) dinihari anjlok 2 hari berturut hingga turun ke posisi harga terendah sepekan. Sentimen negatif pasar timbul merespon perkataan Presiden AS Donald Trump yang menyebutkan terjadi kemajuan yang baik dengan Iran, menandakan ketegangan mereda di kawasan Timur Tengah.
Harga minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent turun $ 2,56 atau 3,7% pada $63,86 per barel, setelah sebelumnya sempat naik setinggi $67,09. Demikian harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun $ 2,46 atau 4,2% menjadi $ 57,09 per barel setelah sebelumnya mencapai posisi tertinggi $ 60,06.
Sebagai informasi, sebelumnya di tengah ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Iran telah mendorong harga minyak mentah lebih tinggi, namun harga terpangkas turun setelah komentar Presiden Trump.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa banyak kemajuan telah dibuat dengan Iran dan bahwa ia tidak mencari perubahan rezim di negara itu. Mereka yang membuat pernyataan pada pertemuan Kabinet di Gedung Putih tidak memberikan perincian tentang kemajuan tersebut, tetapi Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa Iran telah menyatakan siap untuk bernegosiasi tentang program misilnya.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran mengenai program nuklir Teheran sebelumnya telah memberikan dukungan kepada harga minyak berjangka, mengingat potensi lonjakan harga jika situasinya memburuk.
Ketidakpastian tentang prospek ekonomi China juga menekan harga lebih rendah setelah data pada hari Senin menunjukkan bahwa pertumbuhan di negara itu melambat menjadi 6,2% dari tahun sebelumnya, laju terlemah dalam setidaknya 27 tahun.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI akan mendaki ke posisi resisten 59.30 – 60.60. Namun jika bergerak lemah akan turun terus ke posisi support 56.29 – 55.30.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang