(Vibizmedia – Forex) – Bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia pada hari Selasa (02/07) akan mengumumkan kebijakan suku bunganya usai pertemuan bulanan mereka di bulan Juli. Bulan lalu telah diberitakan bank sentral yang diketuai oleh Philip Lowe tersebut memangkas suku bunganya pertama kali setelah bulan Agustus 2016.
RBA memangkas suku bunganya 0,25 basis poin dari posisi 1,50% menjadi 1,25% pada bulan Juni lalu. Setelah dipangkas, mata uang Aussie dolar yang tadinya berada di posisi tertinggi sebulan pada atas kisaran 0.7000 anjlok ke posisi terendah 5 bulan di kisaran 0.6800.
Namun bangkit kembali dan rally selama 10 hari perdagangan berturut hingga mencapai posisi tertinggi 8 pekan yang disupport banyak sentimen, untuk sepekan terakhir mendapat tenaga dari optimisme gencatan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Akhir pekan lalu dalam sela-sela pertemuan G20 di Osaka-Jepang, Presiden AS Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan dan menghasilkan berhenti dalam menaikkan tarif dan akan melakukan negoisasi lanjutan pada pekan ini. Berita ini membuat posisi aussie dolar masuki sesi Asia melompat cukup tinggi.
Namun kurs aussie yang diperdagangkan terhadap dolar AS dalam pair AUDUSD jelang akhir sesi awal pekan anjlok cukup parah hingga memangkas keuntungan selama 2 hari berturut oleh sentimen negatif pasar menanti pengumuman RBA esok hari.
Para pelaku pasar keuangan telah memprediksi akan kebijakan RBA esok hari berdasarkan pernyataan Ketuanya Philip Lowe beberapa pekan lalu, akan memangkas kembali suku bunganya. Hal ini memberikan beban berat bagi pergerakan kurs aussie selanjutnya.
Aussie dalam pair AUDUSD dibuka pada posisi 0.7028 kini sedang turun 0,40 persen ke posisi 0.6992. Pair sempat mencapai posisi tertinggi di 0.7038 dan turun terus hingga sempat meluncur ke posisi 0.6989.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang