(Vibizmedia – Market News) – Memulai perdagangan forex awal pekan sesi Asia hari Senin (16/06), dolar AS dibuka lebih rendah dari level tertinggi 10 hari yang dicapai akhir pekan lalu. Kurangnya arahan pasar hari ini membuat aksi profit taking akan menekan dolar AS jelang momentum pengumuman pertemuan Komite Kebijakan Moneter Fed atau FOMC pada hari Kamis pagi.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya sedang melemah 0,06 persen ke posisi 97,51 setelah dibuka pada posisi 97.52. Perdagangan akhir pekan lalu posisi dolar AS di tutup naik 0,6 persen pada posisi 97.55 yang merupakan posisi tinggi dalam 10 hari perdagangan.
Pekan lalu dolar AS berhasil rally 3 hari berturut dan puncaknya pada perdagangan akhir pekan melonjak tinggi di tengah sentimen pasar mengharapkan penurunan suku bunga Fed setelah buruknya beberapa rilis data ekonomi terakhir.
Namun rilis data ekonomi AS pada hari Jumat lalu berhasil mendongkrak posisi dolar cukup tinggi kuat. Data yang dirilis dari Departemen Perdagangan AS yang melaporkan penjualan ritel AS pada periode bulan Mei alami peningkatan dibandingkan periode bulan sebelumnya.
Pekan ini FOMC akan melakukan pertemuan bulanan mereka dan saat pengumuman kebijakan mereka sebagian besar investor harapkan Fed akan turunkan suku bunganya. Namun ada juga survey investor yang mengharapkan Fed turunkan suku bunganya pada pertemuan di bulan Juli.
Dilihat dari indikator pergerakan pasar hari ini yang kurang arahan membuat posisi dolar sangat rentan turun kembali. Dan secara teknikal, untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks dolar akan turun menuju kisaran supportnya di 97.10 – 96.54. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, akan naik menuju posisi resistennya di 97.77 – 98.35.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang