(Vibizmedia-Commodity) – Melihat harga emas pada perdagangan komoditas berjangka internasional pada hari libur pasar keuangan Indonesia hari Kamis (30/05), sedang turun cukup signifikan setelah perdagangan sebelumnya sempat berada di posisi yang tinggi. Padahal posisi dolar AS yang menjadi tahanan harga emas sedang dalam pergerakan lemah.
Harga emas spot sedang meluncur dan turun 0,05 persen ke posisi $1.279,09 per troy ons setelah dibuka pada posisi $1.279,95 per troy ons. Akhir perdagangan sebelumnya harga emas ditutup pada posisi $ 1,279,35 per troy ons dan sempat naik ke posisi $1.285,46.
Padahal dukungan untuk kenaikan harga emas pagi ini datang dari posisi dolar AS yang sedang melemah, indeks dolar turun 0,03 persen ke posisi 98.10 dan sedang retreat terhadap banyak rival utamanya. Selain itu juga bursa saham kawasan Asia sedang bergerak lemah, Nikkei Jepang dan ASX 200 Australia dibuka anjlok signifikan.
Retreatnya harga emas dari posisi tertinggi tersebut dipicu oleh naiknya kembali imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang perdagangan sebelumnya anjlok cukup parah ke posisi terendah 19 bulan. Sekarang terpantau imbal hasil obligasi AS sedang naik ke posisi 2,37%, perdagangan sebelumnya turun ke posisi 2,26%.
Posisi imbal hasil obligasi pemerintah AS ini merupakan sinyal kekuatan ekonomi yang menggerakkan pasar aset resiko dan safe haven, jika turun maka sentimen pasar beralih pada aset safe haven seperti emas. Dan jika terjadi sebaliknya, pasar akan memilih aset resiko seperti saham dan juga forex.
Melihat arah sentimen pasar global kini sedang memburu aset safe haven dikarenakan keretakan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina tidak menunjukkan tanda-tanda pendinginan, sehingga investor khawatir perlambatan ekonomi global.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga emas sedang turun ke posisi support di 1276.30 – 1273.10. Namun jika berbalik arah akan dapat naik terus menuju posisi resistennya di 1283.05 – 1286.45.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang