(Vibizmedia-Commodity) – Memulai perdagangan komoditas logam sesi Asia hari Rabu (06/03) harga emas berusaha bangkit setelah mendapat kekuatan dari perdagangan sebelumnya yang ditutup sedikit lebih tinggi sekalipun posisi dolar AS yang sangat kuat. Naiknya harga emas ini mendapat sumbangan dari perdagangan buruk bursa saham AS. Emas berusaha bangkit dari jurang harga terburuknya pada 2 bulan terendah yang anjlok sejak perdagangan pekan lalu.
Lihat: Bursa Amerika Kembali Merugi Oleh Keraguan Negoisasi AS-China
Harga emas spot atau emas LLG pagi ini dibuka pada posisi $1.287,50/t oz setelah perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi $1.287,53 /t oz , kini harga spot berada pada posisi $1.288,44 atau alami kenaikan sebanyak 0,1 persen. Demikian untuk emas berjangka yang dibuka pada posisi $1.288,60 kini berada pada posisi $1.289,10 atau meningkat 0,34 persen dari posisi penutupan sebelumnya.
Sebelumnya harga terpukul dari dua sisi yaitu permintaan dolar yang kuat dan meningkatnya pasokan emas di tengah kekhawatiran bahwa pembelian akan menurun di Cina karena perlambatan ekonomi. Sentimen tersebut muncul setelah Cina mengumumkan penurunan peringkat PDB mereka dari 6,5% menjadi 6,00-6,50% prospek untuk 2019.
Lihat : Dolar AS Tambah Kuat Ditopang Data Yang Optimis
Kekuatan dolar AS yang selama ini menekan harga emas masih mendominasi perdagangan sekalipun dipangkas oleh keraguan pasar dalam perdagangan saham sehingga menambah permintaan safe haven emas. Dolar rally kuat setelah laporan beberapa data ekonomi yang optimis seperti data ISM service PMI dan data penjualan rumah baru AS.
Untuk perdagangan selanjutnya hari ini, menurut analyst Vibiz Research Center secara teknikal harga emas berusaha naik ke posisi resisten kuatnya di 1290.05 – 1294.54. Namun jika tidak tembus dan bergerak negatif akan turun ke support kuatnya di 1282.24 – 1276.47.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang