(Vibizmedia-Index) – Mengakhiri perdagangan bursa saham Asia hari Rabu (06/03), indeks bursa saham ditutup mixed karena investor menunggu perkembangan lebih lanjut dalam pembicaraan perdagangan AS dan China dan tetap fokus juga pada negosiasi Brexit. Diantara bursa Asia, bursa saham Jepang dan Korea Selatan yang melemah oleh sentimen ketakutan di Semenanjung Korea.
Harga saham di bursa China melonjak karena harapan stimulus setelah perencana negara China mengatakan pemerintah akan menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan konsumsi domestik. Indeks Shanghai Composite naik 47,85 poin atau 1,57 persen menjadi berakhir pada 3.102,10
Demikian juga bursa saham China lainnya di Hong Kong menutup perdagangan dengan kenaikan tipis, dimana indeks Hang Seng naik 0,26 persen menjadi 29.037,60. Selama 2 hari ini investor mengabaikan data dari IHS Markit yang menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor swasta China sedikit melemah pada bulan Februari dengan pertumbuhan yang lebih rendah dalam sektor jasa.
Indeks Nikkei di bursa saham Jepang jatuh lebih dalam dari posisi tertinggi tiga bulan karena investor cemas tentang kondisi di Semenanjung Korea di tengah pada tanda-tanda Korea Utara memulihkan bagian dari situs peluncuran rudalnya. Indeks Nikkei turun 129,47 poin atau 0,60 persen menjadi 21.596,81. Saham Kura Corp, yang mengoperasikan sekitar 400 restoran Kura Sushi di Jepang, merosot 9,3 persen setelah membukukan laba kuartalan yang mengecewakan.
Penurunan juga terjadi pada perdagangan saham Korea Selatan oleh sentimen ketegangan geopolitik setelah Korea Utara dilaporkan memulihkan bagian dari lokasi uji coba rudalnya. Karenanya indeks Kospi turun 3,63 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya dan berakhir pada 2.175,60.
Di kawasan Pasifik, bursa Australia yang mendapat tekanan buruk dari rilis data PDB Q4-2018 berhasil mencetak untung karena saham penambang melonjak di tengah tanda-tanda bahwa China meningkatkan stimulus untuk memacu pertumbuhan. Indeks acuan ASX 200 menguat 46,30 poin atau 0,75 persen menjadi 6.245,60. Saham tambang yang melonjak seperti saham BHP dan Rio Tinto naik hingga 1,1 persen, demikian juga saham penambang emas juga melonjak seperti saham Evolution Mining dan Newcrest naik 2-3 persen.
Demikian juga kawasan pasifik lainnya di Selandia Baru dimana indeks berakhir sedikit lebih tinggi karena optimisme kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok. Indeks acuan NZX 50 mencapai rekor tertinggi dalam perdagangan awal sebelum memotong beberapa keuntungan untuk mengakhiri sesi naik 15,31 poin atau 0,16 persen pada 9.415.
Pergerakan saham yang positif dan menguntungkan juga terjadi pada bursa Indonesia, dimana indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,26 persen pada 6457.96 yang terangkat oleh banyaknya saham rebound dari sektor finance, industri dasar dan aneka industri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang