Kemajuan Perekonomian Provinsi Jawa Barat Era Jokowi

0
2217
Ilustrasi: Kunjungan Jokowi ke Muara Gembong - Bekasi (Photo: Mark Sinambela/ VM)

Saya memiliki kesempatan melakukan pengamatan yang langsung ke beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat seperti Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung Timur, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Purwakarta. Terlihat roda perekonomian di Jawa Barat berjalan dengan baik, di kota dan kabupaten yang saya sebutkan. Nampak usaha masyarakat dimulai dari pagi hari hingga malam tidak berhenti dilakukan. Seorang petani manggis yang saya jumpai di kabupaten Tasikmalaya menyatakan bahwa buah manggis mereka sudah dipesan oleh pembeli dari Korea Selatan untuk kebutuhan pengolahan ekstrak manggis disana.

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat

Sumber: Jabar.BPS.go.id

Beberapa indikator statistik saya coba buka untuk mendukung pengamatan saya di lapangan. Saya melihat antara lain indikator tentang turunnya tingkat kemiskinan di Jawa Barat, tumbuhnya industri di Jawa Barat, daftar kegiatan konstruksi yang sedang berlangsung, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi. Serta indikator minor namun penting seperti pengaruh Asean Games dan kunjungan Wisatawan pada tingkat hunian hotel di Jawa Barat, dan meningkatnya layanan data internet.

Menurut data BPS Jabar, penduduk miskin September 2018 sebanyak 3,54 juta jiwa atau 7,25 persen dari jumlah penduduk di Jawa Barat, angka ini menurun dibandingkan di awal periode Presiden Jokowi menjabat. Pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin Jawa Barat adalah 4,33 juta jiwa atau 9,44 persen dari jumlah penduduk di Jawa Barat. Presentasi penduduk miskin di Jawa Barat lebih kecil dibandingkan dengan angka nasional pada bulan September 2018 sebesar 9,66 persen.

Penurunan angka kemiskinan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: Ekonomi Jawa Barat triwulan III -2018 terhadap triwulan III – 2017 tumbuh 5,58 persen (y-on-y) meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 yang tumbuh sebesar 5,20 persen.

BPS Jabar juga mencatat tumbuhnya Industri Makanan dan Minuman; Pengolahan Tembakau;Tekstil dan Pakaian Jadi; Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman; Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional; Karet, Barang dari Karet dan Plastik; Barang Galian Bukan Logam; Logam Dasar; Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya;Peralatan Listrik; Mesin dan Perlengkapan; Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer; Alat Angkutan Lainnya; Furnitur; dan Pengolahan Lainnya.

Dampak kegiatan konstruksi masih berlangsung juga mempengaruhi meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, seperti Jalan Tol Bocimi Seksi 1 Ciawi-Cigombong; Jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi segmen 1; JalanTol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated;Jalan layang persimpangan Rawapanjang dan Jalan Cipendawa di Kota Bekasi; Tol Cinere-Jagorawi Seksi 2; Tol Depok-Antasari seksi I; Tol Becakayu Seksi 2 A; dan Akses Tol Cikarang Dry Port.

Faktor penting juga adalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati resmi melayani penerbangan regular; mulai beroperasinya layanan bus Damri Bandung – BIJB Kertajati; BIJB Kertajati dan Sukabumi-Bandara Soekarno-Hatta.

Meningkatnya Tingkat Penghunian Kamar Hotel terkait dengan kunjungan wisatawan; Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE) dan penginapan atlet untuk beberapa cabang olahraga Asean Games 2018 yang dipertandingkan di Jawa Barat. Hal ini juga turut mendongkrak kinerja penyediaan makan dan minum.

Pengaruh lain yang berdampak besar terhadap pangsa pasar adalah tumbuhnya layanan data internet baik Mobile maupun Fixed Line dan TV digital, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi lebih luas.

Data BPS Jabar dan pengamatan di lapangan berjalan selaras menurut saya, dan hal ini menjadi catatan penting untuk perjalanan Jawa Barat ke depan. Masih teringat saya akan analisa konsultan internasional Price Water House (PWC) bahwa Indonesia akan menjadi negara maju peringkat ke empat pada tahun 2050. Di era Presiden Jokowi Jawa Barat menuju kesana sekarang ini, dan sedang terus melaju menjadi provinsi yang maju.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here