(Vibizmedia – Nasional) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk tahun 2019 menargetkan bisa menarik 800 ribu wisatawan India ke Indonesia. Target yang optimis ini dilanjutkan dengan tindakan gencar melakukan promosi wisata Indonesia di berbagai negara. Salah satunya dengan mengikuti Outbound Travel Mart (OTM) di Bombay Exhibition Center, Mumbai
India, Negara dengan jumlah penduduk sangat besar, menjadi salah satu potensi pasar bagi Indonesia, dan memang Jumlah wisatawan dari India ini tercatat memiliki grafik positif. Pada 2012, tercatat ada sebanyak 196.983 kunjungan wisatawan India ke Indonesia. Namun menurut data resmi terbaru dari Badan Statistik Indonesia (BPS) jumlah tersebut meningkat tiga kali lipat menjadi 535.550 pada Januari hingga November 2018.
“Selama tiga hari pameran. Total jumlah potential pax yang didapatkan sebanyak 14.935 pax. Dengan jumlah total potensial transaksi sebesar US$26.403.050 atau senilai Rp. 396.045.750.000,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya dalam keterangan resminya Minggu (27/1).
Kemenpar dengan brand Wonderful Indonesia mendapat penghargaan sebagai Best Decoration Award di OTM 2019 dan juga berperan sebagai Premium Partner Country. Indonesia membawa 37 industri pariwisata yang terdiri dari hotel, DMC, restoran, maskapai penerbangan, rombongan budayawan terbaik yang terdiri dari penari dan pakar kopi Indonesia.
“Pada tahun 2018, pasar India masuk dalam lima pasar terbesar penyumbang wisman ke Indonesia, setelah China, Eropa, Australia, dan Singapura. China menempati urutan teratas dengan 2,2 juta wisman dan pertumbuhan tertinggi mencapai 42 persen,” ujar Nia.
Selain penerbangan langsung dari India, Kemenpar akan tetap memanfaatkan Singapura dan Malaysia sebagai hub regional. Wisman India yang berkunjung ke Singapura dan Malaysia akan dipromosikan untuk meneruskan berlibur ke Batam, Bintan, dan Jakarta.
Wisman India yang berkunjung ke Indonesia didominasi anak muda usia sekitar 25 tahun. ”Pengeluaran rata-rata sebesar US$900 hingga US$1.200 per kunjungan, dengan lama tinggal rata-rata 7-10 hari,” ujarnya.