Penutupan perdagangan saham Asia akhir pekan untung besar pada hari Jumat (18/01) karena laporan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China serta data ekonomi yang lebih kuat dari AS membantu meredakan kekhawatiran pertumbuhan global.
Indeks Shanghai Composite China naik 36,37 poin atau 1,42 persen jelang data PDB kuartal keempat China yang akan dirilis Senin. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 335,18 poin atau 1,25 persen.
Bursa saham Jepang ditutup lebih tinggi karena yen tertekan meningkatnya aset risiko setelah laporan bahwa AS dapat mengangkat tarif perdagangan di China. Indeks Nikkei menguat 263,80 poin atau 1,29 persen sementara indeks Topix berakhir lebih tinggi sebesar 14,39 poin atau 0,93 persen. Saham-saham eksportir melonjak seperti saham Canon, Nissan Motor, Panasonic dan Sony naik antara 0,7 persen dan 1,3 persen. Di sektor teknologi, saham Tokyo Electron menguat 3,8 persen dan Advantest melonjak 1,9 persen.
Pasar saham di Australia mencapai posisi indeks tertinggi dua bulan, dengan saham perbankan dan saham material menguat karena meredanya ketegangan perdagangan AS-China. Indeks ASX 200 naik 29,50 poin atau 0,50 persen. Saham empat bank besar naik antara 0,3 persen dan 0,6 persen. Saham raksasa pertambangan Rio Tinto naik 0,3 persen setelah melaporkan kenaikan ekspor bijih besi Pilbara tahun ini.
Perdagangan saham di bursa Seoul juga ditutup lebih tinggi untuk sesi keempat berturut-turut di tengah optimisme untuk kemajuan dalam sengketa perdagangan AS-China. Indeks Kospi naik 17,22 poin atau 0,82 persen. Saham pembuat mobil memimpin lonjakan setelah pemerintah mempresentasikan rencana ekonomi hidrogen yang menampilkan kendaraan listrik sel bahan bakar dimana saham Hyundai Motor naik 1,2 persen dan Hyundai Mobis bertambah 1,5 persen.
Harapan terjadi penyelesaian ketegangan perdagangan AS-China setelah dilaporkan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah membahas mengangkat beberapa atau semua tarif yang dikenakan pada impor Cina untuk mengamankan kesepakatan perdagangan jangka panjang yang menguntungkan dengan Beijing.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang