Harga emas yang diperdagangan pasar komoditas internasional sesi Asia hari Kamis (03/01) bertambah mahal hingga mencapai puncak tertinggi lebih dari enam bulan karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global dan volatilitas dalam ekuitas global sehingga mendorong pembelian aset safe-haven.
Selain itu juga posisi dolar AS yang lebih lemah dari perdagangan sebelumnya memberikan dukungan kuat untuk pergerakan tinggi harga emas. Orang-orang lebih tertarik pada emas karena pasar saham sedang di bawah tekanan dan dolar juga sedang murah.
Saat berita ini disampaikan, harga emas spot atau LLG berada di posisi $1288.38 atau naik 0,44 persen dan sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi sejak 15 Juni di $1290.09. Demikian juga harga emas berjangka AS naik sekitar 0,63 persen pada $ $1291.75 per troy ounce.
Indeks dolar telah turun sebanyak 0,3 persen, dolar yang lebih lemah membuat bullion dalam denominasi dolar AS lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
Gejolak pasar saham global yang telah mengangkat harga emas berawal dari anjloknya saham berjangka AS setelah peringatan pendapatan yang jarang dari Apple Inc menambah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global. Menambah kekhawatiran investor, pertemuan antara para pemimpin kongres AS dan Presiden Donald Trump semalam tidak melihat tanda-tanda kesepakatan untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah yang sekarang masuki hari ke-12.
Selain itu investor juga akan menunggu petunjuk tentang kenaikan suku bunga dari diskusi bersama antara Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan mantan ketua Fed Janet Yellen dan Ben Bernanke pada hari Jumat nanti. Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang mengangkat biaya peluang memegang non-yield bullion.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens