Diminati Masyarakat Arab Saudi, PT Sasa Inti Siap Bangun Pabrik di Timur Tengah

0
2410

(Vibizmedia-Nasional) Produsen utama bumbu masak dan bahan makanan Indonesia PT. Sasa Inti bekerja sama dengan perusahaan Arab Saudi Sami Alkhatiri Est siap membangun pabrik di Arab Saudi. Pembangunan pabrik ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan pasar di wilayah Timur Tengah.

“Setelah lulus dari serangkaian pengujian yang dilakukan Saudi Food and Drugh Authority (SFDA) dan melihat potensi pasar makanan dan minuman yang sangat besar di Arab Saudi, PT Sasa Inti siap membangun pabrik di Arab Saudi,” jelas Kepala Indonesian Trade promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan.

Menurut Gunawan, masyarakat Arab Saudi yang sudah sangat mengenal Indonesia, bahkan menganggap Indonesia sebagai rumah kedua bagi mereka, merupakan peluang memasarkan produk Indonesia ke Arab Saudi. “Selain pasar yang sudah ada, kedekatan masyarakat Arab Saudi dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan Indonesia merupakan peluang positif bagi Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah untuk terus berinovasi dan mempromosikan produk makanan dari Indonesia di pasar Arab Saudi,” imbuhnya.

Untuk itu, PT Sasa Inti gencar melakukan road show guna mempromosikan produk-produk mereka ke masyarakat Arab Saudi dan masyarakat Indonesia yang berada di Arab Saudi. Promosi ini dilakukan bersama Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI di Jeddah Arab Saudi pada 2-4 November 2017 lalu di Wisma KJRI Jeddah, Arab Saudi.

Salah satu kegiatan dalam rangkaian promosi yang dilakukan yaitu pertemuan bisnis ke bisnis (b to b). Pada pertemuan yang difasilitasi ITPC dan Fungsi Ekonomi KJRI Jeddah ini hadir lebih dari 80 mitra perwakilan Indonesia di Jeddah. Mitra ini terdiri dari buyers, muasasah, katering haji dan umrah, juru masak, pemilik restoran, pemilik grosir, pengelola toko Indonesia, serta asosiasi pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Saat membuka pertemuan dari bisnis ke bisnis, Konsul Jenderal RI Jeddah M Hery Saripudin menyampaikan bahwa tujuan pertemuan dari bisnis ke bisnis ini adalah mengedukasi dan menyebarkan informasi mengenai produk dari PT Sasa Inti berupa spesifikasi produk dan manfaat produk tersebut untuk kebutuhan pokok sehari-hari.

Selain itu, promosi juga dilakukan melalui penyelenggaraan festival makanan dan minuman pada pesta rakyat, serta demo memasak dengan produk PT Sasa Inti di beberapa kawasan wisata di Arab Saudi. Acara festival makanan dan minuman Indonesia yang digelar saat pesta rakyat dipadati lebih dari 4.000 orang yang merupakan masyarakat Indonesia.

Herry menyampaikan, seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi merupakan duta promosi dan sekaligus pasar bagi produk Indonesia, termasuk produk dari PT. Sasa Inti. Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah menjadi fasilitator dalam mendongkrak ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi. Tim ini akan berusaha mempromosikan produk Sasa agar dapat diterima masyarakat Arab Saudi.

“Kunci sukses promosi ini dengan melakukan pendekatan yang lebih intens dan efektif kepada seluruh WNI dan juga para diaspora Indonesia yang bekerja di Arab Saudi,” tegas Hery.

Selain buyer, downstream, serta relasi dari Sami Alkhatiri, dukungan dan kerja sama dengan asosiasi pengusaha yang tergabung dalam Kadin Jeddah, Kadin Madinah, dan Kadin di wilayah akreditasi KJRI Jeddah juga berperan penting dalam mendongkrak penjualan produk Indonesia di Arab Saudi.

Berdasarkan survei yang dilakukan Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah, pada tahun 2016 terdapat 94 toko/bagala dan 22 restoran di Jeddah yang dikelola WNI. Selain itu, tercatat jumlah jamaah haji pada tahun 2017 sebesar 221.000 orang dan jamaah umrah mencapai 1,2 juta orang per tahun. “Banyaknya warga Indonesia yang beribadah haji dan umrah serta mukimin di Arab Saudi ini merupakan captive market bagi produk-produk Indonesia, khususnya makanan dan minuman,” pungkas Gunawan.

Berdasarkan data statistik Kementerian Perdagangan sampai dengan bulan Agustus 2017, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi mencapai lebih dari USD 959 juta. Nilai ini meningkat sebesar 1,69% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan nilai transaksi mencapai USD 943 juta.

Khusus untuk komoditas makanan olahan, sampai dengan periode bulan Agustus 2017, Indonesia berhasil melakukan realisasi ekspor komoditas makanan dan minuman dengan nilai lebih dari USD 106,42 juta. Nilai ini meningkat 6,85% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai USD 99,58 juta.

Komoditas makanan dan minuman merupakan salah satu dari 10 komoditas potensial yang masuk ke pasar Arab Saudi. Sedangkan komoditas potensial lainnya yaitu produk ikan dan turunannya, dekorasi rumah, dan material bangunan; serta komoditas utama yaitu otomotif, sawit, karet dan produk olahan karet (termasuk ban), kayu lapis, bubur kertas dan kertas, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur sudah lama membanjiri pasar Arab Saudi.

Panda/Journalist/VM
Editor : Agustinus Purba
Image : BD

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here