(Vibizmedia – Nasional) Sebagai wujud lingkungan permukiman yang baik sesuai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 guna peningkatan kesehatan masyarakat, Pemerintah terus mengupayakan pemenuhan target akses universal di tahun 2019 melalui 100% akses aman air minum, 0% kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi layak yang akan menjadi gerakan 100-0-100.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan masalah sanitasi bukanlah masalah pembangunan infrastruktur semata, namun juga sangat bergantung pada pola perilaku hidup sehat.
Pentingnya persepsi masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan masih belum menjadi kebutuhan, dilihat dari masih banyak ditemuinya praktek buang air besar (BAB) di sembarang.
Kementerian PUPR sendiri dalam periode 2015-2019 menargetkan sanitasi masyarakat (Sanimas) ada di 94.454 lokasi dengan kebutuhan anggaran Rp 1,9 triliun dan TPS-3R di 5.279 lokasi dengan kebutuhan anggaran Rp 1 triliun. Selain Sanimas yang berskala komunal, Ditjen Cipta Karya juga telah membangun infrastruktur sanitasi berskala regional, kota, dan kawasan.
Terkait upaya mencapai 100% akses sanitasi layak di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengadakan Sosialisasi dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dan Tempat Pengolahan Sampah dengan Pola Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) tahun 2017 di Bali.
46 Bupati/Walikota sepakat untuk mendukung komitmen bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui pembagian tugas dan tanggung jawab terhadap pengelolaan Sanimas dan TPS 3R yang tertuang dalam penandatangan perjanjian kerja sama (PKS).
Penandatanganan PKS yang dilakukan oleh 46 Bupati/Wali Kota ini bertujuan untuk mendukung komitmen bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui pembagian tugas dan tanggung jawab terhadap pengelolaan Sanimas dan TPS 3R sehingga dapat berkelanjutan, ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo.
Selain itu, peran aktif pemerintah daerah dan stakeholder lainnya sangat penting untuk mencapai target akses sanitasi layak tahun 2017 sebesar 85%, sementara tahun 2016 progresnya mencapai 67,2%.
Program Sanimas merupakan program pembangunan infrastruktur air limbah komunal dengan sasarannya MBR di perkotaan agar dapat memiliki akses air limbah aman. Sedangkan, TPS-3R merupakan infrastruktur yang di bangun untuk mengurangi sampah. Dengan begitu, sampah dapat terpilah sehingga akan memperlama umur TPA.
Pada tahun ini, Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan program Sanimas pada 126 lokasi dan pembangunan TPS-3R di 75 lokasi, yang tersebar di 31 Provinsi di seluruh Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, sumber pendanaannya berasal dari Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Dana Alokasi Khusus (DAK) serta melalui sumber pendanaan lainnya.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela