(Vibizmedia – Nasional) Sebagai upaya mengatasi kemacetan yang sering terjadi di persimpangan kota Makassar, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Undepass Simpang Lima Mandai di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Simpang yang menjadi pertemuan kendaraan dari kota Makassar menuju Kabupaten Maros dan Bandara Sultan Hasanuddin tersebut, saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 68%. Dari target penyelesaian yang ditentukan pada September 2017 mendatang, diproyeksikan akan selesai lebih cepat pada April 2017.
Proyek dengan kontraktor pelaksana PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp 169,6 miliar. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar Bastian S. Sihombing mengatakan bahwa underpass yang lokasinya disimpang bandara tersebut akan menghubungkan Maros, Makassar dan Bandara.
Underpass ini menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun anggaran 2015-2017 dengan panjang efektif 1.050 meter, sementara untuk panjang konstruksi underpass-nya yakni 120 meter dengan lebar 2 x 9 meter.
Padatnya lalu lintas dan sering terjadi kemacetan serta hitungan kelayakan pembangunan infrastruktur tidak sebidang, itulah yang menjadi alasan antisipasi kemacetan tersebut dalam bentuk pembangunan underpass, ungkap Bastian Kamis (15/12) lalu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu sempat meninjau underpass di Makasar meminta agar sistem drainase untuk diperhatikan. Karena di banyak tempat, di underpass sering muncul genangan air setelah hujan deras, terang Bastian.
Terkait masalah drainase seperti apa yang disampaikan oleh Menteri PUPR tersebut, pihaknya menyiapkan satu pompa permanen di underpass tersebut untuk mengantisipasi genangan air yang muncul akibat hujan yang sangat deras.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
