Presiden Dorong Percepatan Proses Sertifikasi Tanah di Indonesia

0
784
Presiden Joko Widodo menyerahkan Sertifikat Tanah Program Strategis Tahun 2016 di Balikpapan Sport & Convention Center, Balikpapan. FOTO : BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia – Nasional) Guna mempercepat proses sertifikasi tanah yang sampai dengan saat ini masih dibawah 60% secara nasional, Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh kantor wilayah Kementerian Agraris dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) mempercepat proses sertifikasi tersebut.

Presiden sampaikan bahwa dirinya minta seluruh jajaran kanwil BPN kerjakan secepat-cepatnya kalau ingin diminta layanan sertifikat. Kerja siang malam, kerja kantor pertanahan, ungkapnya saat menyampaikan sambutannya pada acara penyerahan Sertifikat Tanah Program Strategis Tahun 2016 di Balikpapan Sport & Convention Center (Dome), Balikpapan, (5/12).

Presiden juga menegaskan pentingnya reformasi pelayanan di seluruh kantor Badan Pertanahan Nasional dengan mengedepankan unsur kecepatan. Saya ingin betul-betul pelayanan di seluruh BPN diperbaiki total dengan sistem yang baik dengan kecepatan yang baik, dan tidak ada yang namanya pungutan-pungutan, tegasnya.

Dari sekitar 120 juta hektar tanah di seluruh Indonesia yang harus disertifikasi, sampai saat ini baru 46 juta hektar yang sudah disertifikatkan, masih sekitar 60% yang belum selesai di seluruh Indonesia.

Ditargetkan sampai dengan tahun 2017, minimal telah menyelesaikan 5 juta sertifikat, tahun 2018 meningkat menjadi 7 juta sertifikat dan tahun 2019 sebanyak 9 juta sertifikat. Untuk itu dirinya akan mengecek secara langsung realisasi program sertifikasi tersebut.

Lambat proses sertifikasi tersebut disebabkan kurangnya 10.000 juru ukur pada kantor-kantor BPN di tanah air, untuk itu Presiden langsung memerintahkan Kementerian ATR/BPN untuk segera menambah juru ukur melalui jalur non Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah melalui proses uji kompetensi dan dapat langsung bekerja.

Disamping itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan bahwa ditargetkan tahun 2025, seluruh tanah di Indonesia sudah bersertifikat atau minimal sudah terdaftar. Dengan rencana tersebut, Kementerian ATR akan merekrut 2500-3000 tenaga juru ukut melalui percepatan program tersebut, ungkap Sofyan.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here