(Vibizmedia – Nasional) Pemerintah melalui Kepala Staff Kepresidenan memberikan bantuan kepada korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat sebesar Rp 1,3 miliar, Kamis (22/9).
Banjir dan longsor yang dipicu hujan deras sejak Selasa (20/9) tersebut menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik dengan cepat tinggi mencapai 1,5 – 2 meter dan melanda 7 kecamatan di Garut dan mengakibatkan 23 orang meninggal dunia dan 18 orang dinyatakan hilang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pengumpulan data mengenai jumlah korban, penyebab bencana, sementara Badan Search and Rescue (SAR) Nasional melakukan operasi pencarian dan evakuasi korban.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki sampaikan pentingnya segera dilakukannya assessment terhadap kerusakan dan kerugian rumah tinggal, rumah sakit, dan infrastruktur lain, agar warga tidak terlalu lama di pengungsian, bagi warga di kawasan rawan bencana segera direlokasi secepatnya agar tidak menjadi korban bencana serupa, ungkapnya.
Melalui Staf Khusus Presiden Johan Budi, Presiden Jokowi telah menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap korban yang meninggal akibat bencana alam di Garut dan Sumedang.
Dirinya telah mendapat laporan yang rinci mengenai jumlah korban yang meninggal, termasuk lokasi musibah longsor dan menugaskan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek untuk menangani korban bencana tersebut.
Disamping itu, Presiden juga meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono untuk melakukan tindak lanjut dan koordinasi mengatasi jalan-jalan dan fasilitas umum yang rusak serta penanganan terhadap warga yang kehilangan rumah baik akibat banjir maupun longsor, ungkap Johan Budi, Kamis (22/9).
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela