Negara-Negara G-20 Berperan Capai Pembangunan Berkelanjutan 2030

0
834
Saat berlangsung G20 Summit di Hangzhou, Tiongkok. FOTO : SETPRES/LAILY

(Vibizmedia – Nasional) Pemerintah Indonesia komitmen dalam pembangunan berkelanjutan. Tahun 2016 merupakan tahun pertama dan menjadi tahun penting dalam pelaksanaan agenda 2030.

Indonesia berkomitmen mencapai Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan karena memiliki tujuan penting dalam pelaksanaannya sebagai pedoman bagi semua negara dalam menemukan solusi dari tantangan pembangunan global yang dihadapi.

Beberapa agenda Sustainable Development Goals 2030 yang telah disepakati oleh perwakilan dari 193 negara pada September 2015 lalu yang melibatkan sektor swasta, masyarakat sipil dan organisasi tersebut terdiri dari :

  1. Mengentaskan kemiskinan
  2. Mencapai ketahanan pangan
  3. Menjamin kesehatan dan kesejahteraan
  4. Menjamin pendidikan yang berkualitas
  5. Mencapai kesetaraan gender
  6. Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi
  7. Menjamin akses terhadap sumber energi yang bersih dan terjangkau
  8. Mendukung perkembangan ekonomi yang inklusif dan membuka lapangan pekerjaan
  9. Mendorong industri, inovasi, dan infrastruktur
  10. Mengurangi kesenjangan
  11. Keberlanjutan kota dan komunitas
  12. Pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  13. Bertindak terhadap perubahan iklim
  14. Melestarikan kehidupan bawah laut
  15. Melindungi kehidupan di darat
  16. Membangun institusi peradilan yang kuat
  17. Bekerja sama untuk mencapai tujuanInstrumen ini memberikan tingkat imbalan 6,9 persen per tahun, yang akan dibayarkan setiap tanggal 7 setiap bulannya. Nilai maksimalearly redemption sebesar 50% dari kepemilikan investor per agen penjual.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo mendorong agar negara-negara G20 baik negara maju maupun negara berkembang untuk turut berperan di dalamnya. Upaya yang dilakukan dengan menciptakan kondisi ekonomi yang kondusif untuk pertumbuhan global yang kuat dan inklusif.

Serta dicapai dengan cara meningkatkan akses pasar bagi negara-negara berkembang, mengatur sistem perpajakan internasional yang adil dan transparan, dan menghilangkan arus keuangan terlarang, ungkap Presiden Joko Widodo, Senin (5/9).

Selain itu, dengan menggalakkan pembangunan infrastruktur, meningkatkan kerja sama teknologi ramah lingkungan dan mengurangi kesenjangan teknologi.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here