(Vibizmedia – Culture) – Mungkin, tak banyak yang mendengar nama tempatnya. Linggang Bigung, yang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, memang menyuguhkan warna-warni kerajinan tangan yang begitu menarik untuk dipandang mata. Ya, kerajinan tangan itu, adalah buah karya dari Ibu Mia, seorang wanita sederhana yang mampu mengubah rotan dan bahan sisa pabrik menjadi karya yang mengagumkan.
Hari sudah siang ketika mengunjungi akan Toko Yabes milik Ibu Mia. Dan beruntungnya, sang ibu juga sedang berada disana. Dan, tentu saja tak dilewatkan untuk mengambil gambar sang ibu ketika sedang membuat tas gawank, yaitu tas berladang dengan warna-warni yang menarik.
Ibu Mia, pengusaha kreatif yang bersemangat
Keberhasilan dari usaha kerajinan tangan Ibu Mia berupa tas gawank, topi untuk berladang, tempat penangkap udang yang biasa disebut siok, tas berburu, dan gelang berbahan rotan tersebut, memang dimulai dari suatu kemauan yang benar-benar memaksanya untuk keluar dari zona nyamannya.
Sebelum membuka usaha kerajinan tangan di Linggang Bigung, Ibu Mia adalah seorang penjual singkong yang terbilang sukses. Namun, berjalannya waktu, pesaing Ibu Mia pun semakin berdatangan, sehingga mengakibatkan penjualannya menurun. Menghadapi hal seperti itu, Ibu Mia pun akhirnya banting setir membuka toko sembako. Namun, usaha itu tidak sukses pada akhirnya.
Kegagalan Ibu Mia, ternyata tidak menghentikan semangatnya sebagai pengusaha. Beruntung, pembeli singkong dagangannya, menceritakan kebutuhan masyarakat disana akan adanya tas untuk kebutuhan berladang. Cerita dari pembeli singkong dagangannya, akhirnya menciptakan ide di benak Ibu Mia untuk membuat usaha kerajinan tangan yang dibutuhkan masyarakat, antara lain tas gawank, tas berburu, dan tas penangkap udang atau siok. Bersama suaminya, mereka pun berupaya untuk mendirikan usaha kerajinan tangan dengan bahan rotan dan juga sisa pabrik di Linggang Bigung, Kalimantan Timur.
Nekad berbisnis kerajinan tangan dengan nol pengalaman
Siapa sangka, awal mendirikan bisnis kerajinan tangannya, Ibu Mia dan suaminya ternyata nol dalam hal pengalaman. Bahkan, baik ia dan suaminya, pada awalnya sama sekali tidak dapat membuat kerajinan tangan. Namun, dengan modal ketekunan belajar dan juga nekad, Ibu Mia dan suaminya akhirnya berhasil membuat kerajinan tangan yang diminati masyarakat dan memasarkannya di Toko Yabes yang mereka dirikan.
Upaya Ibu Mia dan suaminya untuk membuat dan memasarkan kerajinan tangan di Linggang Bigung, memang semakin membuahkan hasil. Pesanan demi pesanan pun berdatangan, dan kini mereka sudah berhasil mendapatkan jutaan Rupiah per bulannya.
Warna-warni kerajinan tangan yang terlihat di Toko Yabes di Linggang Bigung, Kalimantan Timur, memang sungguh menyegarkan mata. Apalagi, bentuknya yang menarik, tentunya merupakan daya tarik tersendiri, baik bagi wisatawan, maupun masyarakat yang membelinya untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Memang, warna-warni kerajinan tangan yang dibuat oleh Ibu Mia dan suaminya, benar-benar memberikan kesan menarik tentang Linggang Bigung yang tak terlupakan.
Fanny Sue & Oktavia Siregar/ Journalist/VMN
Images : Oktavia Siregar
Editor : Fanya Jodie