(Vibizmedia – Nasional) Dalam meresponi dinamika global dan pertumbuhan ekonomi global yang masih lemah, tidak berimbang serta rentan terhadap gejolak yang mempengaruhi kestabilan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mengendalikan stabilitas nilai tukar rupiah.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan agar tekanan tidak berlanjut dan menggangu sendi-sendi perekonomian, Bank Indonesia mengambil langkah dengan penuh keyakinan untuk memulihkan stabilitas ekonomi.
Agus sampaikan adanya dampak dari antisipasi pasar rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat bulan Desember nanti, serta melambatnya ekonomi Tiongkok menekan pasar keuangan domestik serta tekanan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Dalam waktu jangka pendek ini, upaya BI mengendalikan stabilitas nilai tukar rupiah, dari sisi moneter dengan mengedepankan stance kebijakan moneter yang dapat menjaga inflasi tetap sesuai sasaran dan mengelola neraca transaksi berjalan agar semakin sehat dan kondusif, di sisi lain tetap memberikan ruang bagi pemulihan ekonomi nasional, ungkap Agus, Selasa (24/11).
Selain itu, memperkuat likuiditas rupiah di pasar uang dan memperkuat pengelolaan permintaan dan penawaran di pasar valas. Secara terukur BI meminimalkan volatilitas nilai tukar agar tidak berlanjut kepada meningkatnya ekspektasi depresiasi rupiah dan inflasi melalui strategi turunnya cadangan devisa sebagai first line of defence.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela