Salah satu negara tetangga Indonesia yang berindustri maju, yaitu Singapura merupakan salah satu negara yang roda perekonomiannya sangat tergantung pada ekspor. Seperti diketahui kinerja ekonomi Singapura semenjak kuartal terakhir tahun 2014 lalu memang acap kali tersendat, sampai saat ini kinerja kinerja ekonomi Singapura juga masih lemah disebabkan oleh kinerja di sektor manufakturnya yang terpukul tajam karena jumlah permintaan luar negeri atau permintaan ekspornya menurun drastis.
Pada Q2-2015 lalu, laju pertumbuhan ekonomi negara ini hanya tercatat sebesar 1,8% (yoy) dan -4,0% (qoq), nilai indikator pertumbuhan ekonomi ini menyusut sesuai perkiraan sebelumnya namun sedikit diatas ekspektasi yang pernah diumumkan bulan Juli lalu sebesar 1,7% secara tahunan dan -4,6% secara kuartalan. Ini adalah pertumbuhan paling lambat sejak kuartal ketiga tahun 2012, terutama disebabkan kontraksi lebih lanjut dalam sektor manufaktur, jasa akomodasi & makanan dan sektor transportasi & penyimpanan.
