Tahun Depan, Fokus Bantuan Sosial Pada Bidang Kesehatan, Pendidikan Dan Kemiskinan

0
1129
Presiden Joko Widodo Dan Wakil Presiden Jusuf Kalla Memimpin Sidang Kabinet Paripurna Membahas RAPBN 2016 dan Penyederhanaan Bantuan Sosial di Kantor Presiden, 4 Agustus 2015. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Selain target pertumbuhan dan asumsi makro, target penerimaan pajak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 harus dipatok secara realistis.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan asumsi yang digunakan dalam menyusun RAPBN 2016 dan target pertumbuhan sudah realistis dengan mengikuti perkembangan ekonomi terkini.

Dalam proyeksi 2015, Sofyan mengatakan ada sedikit pertumbuhan sedikit diatas target prognosa pendapatan tahun 2015, mengenai angkanya dirinya belum dapat disampaikan menunggu keputusan presiden dan bahkan presiden sendiri yang akan menyampaikannya pada tanggal 14 Agustus mendatang, ungkap Sofyan usai sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Selasa (4/8).

Selain itu, sidang kabinet paripurna tersebut juga membahas penyederhanaan program dana belanja bantuan sosial dalam RAPBN 2016, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa fokus bantuan sosial dalam RAPBN 2016 berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau bantuan yang berdampak terhadap produktivitas.

Tahun 2015, dana bantuan sosial mencapai Rp 124 triliun pada 19 kementerian/lembaga. Dengan adanya penyederhanaan dana bantuan sosial (bansos) akan segera diterapkan tahun depan yang akan difokuskan pada bidang kesehatan, pengurangan kemiskinan dan pendidikan.


Journalist  : Rully
Editor       : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here