(Vibizmedia – Nasional) Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mendorong pemerintah agar memperbaiki dan mempercepat pembangunan infrastruktur, merealisasikan investasi dan melanjutkan reformasi struktural.
Kondisi saat ini, nilai tukar rupiah berada di bawah Riil Effective Exchange Rate (REER) atau undervalue jika dibandingkan dengan nilai kurs mata uang negara lain mitra dagang utama Indonesia hingga mencapai level 13.367 per dolar Amerika Serikat pasca Lebaran ini, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia per tanggal 22 Juli 2015, menempatkan rupiah terlemah sejak krisis moneter 1998, ungkap Agus, Rabu (22/7).
Karenanya BI memberikan dukungan dalam bentuk pendalaman pasar keuangan di tanah air, agar dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian pada semester II 2015 dan diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5% pada akhir tahun ini.
Rupiah mengalami undervalue sejak tahun 2013 akibat tekanan tapering off dari kebijakan quantitive easing yang dilakukan oleh The Fed, dengan kondisi tersebut BI menyatakan selalu ada di pasar dan siap melakukan intervensi terhadap nilai tukar rupiah.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
