Misi Pemprov DKI Alihkan Pengembang LRT Menjadi Jembatan Layang

0
892
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Pemerintah segera merealisasikan ide transportasi publik berbasis rel yang dikenal sebagai Light Rapid Transit (LRT) untuk mempercepat penyediaan infrastruktur transportasi publik  di Jabodetabek

Penyediaan transportasi LRT bertujuan memecahkan permasalah kemacetan lalu lintas di Ibukota. Rute tahap awal yang akan dibangun dari Bogor ke Jakarta, proyek yang memakai jalur tol ini sudah tidak memerlukan izin pembebasan lahan lagi.

Proyek sudah termasuk penyediaan kereta dan relnya, investasi per kilometer mencapai Rp 200 miliar – Rp 300 miliar, dengan kapasitas angkut 400 orang per gerbong dapat mengangkut 816 ribu orang per hari.

Khusus di Jakarta, Pemprov DKI tidak jadi melibatkan pengembang untuk membangun LRT, sebanyak delapan pengembang swasta yang sebelumnya bersedia membangun LRT, namun akhirnya PT Jakarta Propertindo dan Pembangunan Jaya yang akan membangun moda transportasi massal berbasis rel tersebut, ungkap Basuki Tjahja Purnama, Rabu (1/7).

Pemprov DKI mengalihkan kewajiban pengembang swasta dengan membangun dua jalan layang di samping jalan layang angka 8 Semanggi, Jakarta Pusat, dengan biaya mencapai Rp 600 miliar, pengunaan pihak swasta dapat menekan anggaran menjadi Rp 350 miliar.

Selain harga lebih murah, maka pengerjaan oleh pihak swasta lebih cepat dibandingkan DKI. Karena pengerjaan diatas, pembangunan jalan layang ini tidak akan mengganggu pekerjaan MRT yang sedang dilaksanakan.

Journalist  : Rully
Editor       : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here