(Vibizmedia – Nasional) Untuk memperkuat pasar dalam negeri melalui pemantapan suplai, serta menjaga kelancaran dan efisiensi distribusi barang kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah tanah air dan dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional yang indentik dengan sebuah lokasi perdagangan yang kotor, semrawut, kumuh dan menjadi sumber kemacetan lalu lintas.
Diperlukan revitalisasi pasar, yang bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga perlu adanya pembinaan manajemen pengelolaan pasar untuk mendorong pasar tradisional menjual produk lokal yang menjadi potensi daerah, dimana penjual akan dimitrakan dengan pemerintah daerah untuk membantu pedagang pasar, kedepannya.
Beberapa kriteria pasar yang akan direvitalisasi diantaranya pasar sama sekali belum pernah mendapat bantuan, 50% dari pasar yang akan direvitalisasi telah berusia 25 tahun, pasar pernah mengalami bencana banjir dan kebakaran serta pasar yang berada di daerah tertinggal atau berada di daerah perbatasan.
Dimana sampai dengan akhir tahun 2014 sebanyak 505 pasar tradisional yang telah di revitalisasi dengan dana yang berasal dari dana alokasi khusus dan tugas perbantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang besarnya disesuaikan dengan kondisi pasar sekitar Rp 2 miliar – Rp 20 miliar.
Tahun 2015, Kemendag telah menganggarkan sebesar Rp 997 miliar untuk proyek revitalisasi ini, yang terdiri dari dana tugas perbantuan sebesar Rp 307 miliar untuk 37 pasar yang tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, serta alokasi dana khusus sebesar Rp 690 miliar untuk revitalisasi 335 pasar, dengan target sebanyak 1.000 pasar yang akan direvitalisasi pada tahun 2015.
Program yang ditargetkan selesai dalam periode 2015-2019 ini, akan merevitalisasi 5.000 pasar rakyat dengan setiap tahunnya sebanyak 1.000 unit.
Sebagai wujud dukungan dan komitmen pemerintah pusat, hari ini, Selasa (30/6) Presiden Joko Widodo telah meluncurkan program revitalisasi seribu pasar rakyat di Pasar Manis, Purwokerto, Jawa Tengah, yang ditandai dengan peletakan batu pertama, di pasar yang menjadi salah satu proyek percontohan ini.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Antara