Industri Kabel Indonesia Berpeluang Perluas Pasar Ekspor, Unjuk kemampuan di Pameran Wire and Cable Show Vietnam 2024

0
68
Stand Indonesia di pameran Wire and Cable Show Vietnam 2024 di Hanoi, pada tanggal 20-22 November 2024 (Foto: Kemenperin)

(Vibizmedia – Hanoi, Vietnam) Kementerian Perindustrian terus berupaya memperkenalkan potensi industri dalam negeri di berbagai pameran internasional dengan tujuan memperluas akses pasar, membuka peluang kerja sama, dan menarik investasi. Salah satunya adalah melalui partisipasi enam industri kabel nasional dalam pameran Wire and Cable Show Vietnam 2024 yang berlangsung di Hanoi pada 20-22 November 2024.

Menurut Direktur Industri Logam Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya, pameran ini menjadi kesempatan penting bagi Indonesia untuk mempromosikan industri kabel dalam negeri, yang telah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, sehingga membuka peluang akses pasar dan partisipasi dalam rantai pasok global.

Enam produsen kabel yang terlibat dalam pameran tersebut adalah PT Multi Kencana Niagatama, PT Prima Indah Lestari, PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk, PT ZTT Cable Indonesia, PT Maju Bersama Gemilang, dan PT Panca Utama Selaras. Mereka menampilkan berbagai produk kabel untuk kebutuhan ketenagalistrikan, termasuk kabel fiber optik dan kabel tegangan tinggi.

Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (Apkabel) mencatat bahwa industri kabel serat optik Indonesia sudah memiliki kapasitas yang mumpuni untuk memproduksi berbagai jenis kabel, termasuk kabel serat optik untuk berbagai keperluan seperti di gedung, udara, tanah, hingga bawah laut (submarine cable). Total kapasitas produksi kabel serat optik di Indonesia saat ini mencapai 15 juta kilometer serat kabel (ScKm), dengan seluruh proses produksinya sudah dapat dilakukan di dalam negeri.

Rizky menambahkan, sektor industri kabel sebagai produk hilir tembaga harus terus dikembangkan untuk mendukung hilirisasi tembaga, sejalan dengan cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Produk kabel ini sangat penting untuk infrastruktur, seperti gedung, perumahan, fasilitas ketenagalistrikan, dan komunikasi.

Partisipasi Indonesia dalam pameran ini juga merupakan hasil kerja sama antara Kemenperin RI dan KBRI Hanoi, yang memberikan dukungan untuk mewujudkan Paviliun Indonesia. Diharapkan, partisipasi ini dapat memperluas akses pasar industri kabel di Asia Tenggara dan meningkatkan kontribusi ekspor sektor industri logam Indonesia.

Selain itu, Ketua Umum Apkabel, Noval Jamalullail, menyampaikan apresiasi atas fasilitasi Kemenperin untuk booth Indonesia di pameran tersebut. Ia menambahkan, Vietnam sebagai negara berkembang dengan populasi besar memiliki prospek pasar yang menjanjikan bagi industri kabel Indonesia.

Selama pameran, juga dilakukan business matching antara industri kabel Indonesia dan Vietnam, yang menghasilkan minat dari perusahaan Vietnam untuk berinvestasi di Indonesia. Perusahaan tersebut tertarik untuk menggunakan bahan baku skrap tembaga Indonesia untuk memproduksi katoda tembaga, yang diperkirakan akan meningkatkan nilai tambah skrap tembaga Indonesia dan membawa investasi senilai USD 16 juta.

Dengan keikutsertaan ini, Indonesia diharapkan dapat menarik konsumen baru dan memperluas akses pasar serta memperkuat keterlibatannya dalam rantai pasok global industri kabel.