(Vibizmedia – Jakarta) Upaya pemerintah untuk mempercepat swasembada pangan dan memenuhi kebutuhan gizi nasional mendapat dukungan positif dari para peternak mandiri kecil, mikro, dan UMKM. Asosiasi peternak petelur menyatakan kesiapan mereka untuk menyediakan stok telur ayam guna diserap oleh BUMN Pangan melalui program Makan Sehat Bergizi dan bantuan pangan untuk menangani stunting pada tahun 2025.
Eti Marlina, Koordinator Rumah Kebersamaan Peternak Layer Mandiri Blitar Kediri Tulungagung Malang Trenggalek (BKT NT), menyebutkan bahwa program pemerintah ini sangat membantu para peternak, terutama dalam memastikan hasil ternak terserap dengan harga yang wajar. Ia juga menyatakan bahwa lebih dari 2.000 peternak yang tergabung dalam BKT NT sebelumnya telah mendapat manfaat dari program bantuan pangan telur dan daging ayam untuk menangani stunting pada tahun 2023 dan 2024.
Eti mengungkapkan bahwa para peternak di bawah naungan BKT NT telah menjadi pemasok telur ayam untuk program bantuan pangan stunting yang dikelola oleh Holding Pangan ID FOOD. Menurutnya, kerja sama ini memberikan kepastian pasar dan harga bagi para peternak sehingga mereka dapat berproduksi dengan tenang. Berdasarkan pengalaman tersebut, ia menyatakan para peternak siap mendukung program serupa di tahun 2025, termasuk program Makan Sehat Bergizi dan bantuan pangan stunting.
Sementara itu, Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, menyampaikan kesiapan perusahaannya untuk menjalankan program strategis pemerintah di sektor pangan tahun 2025. Ia menegaskan bahwa ID FOOD akan melibatkan mitra peternak lokal sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk membangun ekosistem perunggasan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Sis Apik juga menjelaskan bahwa ID FOOD telah berhasil menyalurkan 8,6 juta paket bantuan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) di tujuh provinsi pada tahun 2024, bekerja sama dengan hampir 9.000 peternak.
Sebagai persiapan untuk program Makan Sehat Bergizi tahun depan, ID FOOD telah menandatangani MoU dengan Badan Gizi Nasional dan mempersiapkan aset berupa tanah dan bangunan untuk mendukung pelaksanaan program tersebut. Sis Apik menegaskan bahwa kolaborasi dengan peternak akan terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program pemerintah sekaligus memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat.
