LIKE-IT! Ajak Generasi Muda Berinvestasi Menuju Masa Depan Cerah

0
443
LIKE-IT! Ajak Generasi Muda Berinvestasi Menuju Masa Depan Cerah
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibizmedia – Economy & Business) – Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali bersinergi. Untuk menyelenggarakan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like-It!) pada 6 November 2024, di Jakarta.

Keempat lembaga ini tergabung dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK). Pada momen tersebut, para pemimpin dari 4 lembaga memotivasi dan mengajak generasi muda agar berinvestasi di pasar keuangan.

Dengan tujuan untuk masa depan yang cerah, tecermin dari kemandirian finansial dalam jangka panjang. Ajakan ini disertai dengan edukasi agar generasi dan keluarga muda membangun ketahanan finansial dengan memilih investasi yang tepat.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam sambutannya memotivasi generasi muda agar memiliki perencanaan keuangan jangka panjang. Hal ini guna mewujudkan masa depan yang berkualitas.

Generasi muda dapat mengadopsi strategi 3C (Cerdas, Cermat, Cuan) agar sukses dalam berinvestasi. Cerdas berarti memiliki pengetahuan yang baik sebelum memulai investasi.

Cermat artinya tidak membuat keputusan secara impulsif, melainkan pengambilan keputusan didasarkan pada hasil riset dan analisis. Dan terakhir dengan sikap cerdas dan cermat tersebut diharapkan untuk meraih “cuan” atau keuntungan yang optimal.

Deputi Gubernur Senior menegaskan peranan para investor muda sangatlah penting, apalagi saat ini kondisi perekonomian global dan domestik masih diselimuti ketidakpastian.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyampaikan bahwa investasi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ada tiga alasan penting mengapa masyarakat, khususnya generasi muda, perlu terus belajar dan meningkatkan literasi keuangan, termasuk mengenai investasi.

Pertama, meningkatnya literasi keuangan akan makin memperkuat kemandirian finansial. Kedua, literasi keuangan yang baik akan memungkinkan pengambilan keputusan investasi yang lebih bijak.

Ketiga, kita akan bisa mengelola finansial pribadi dengan lebih baik bila memiliki literasi keuangan yang cukup.

Dalam sambutannya, Suahasil juga menjelaskan salah satu alternatif instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang dikembangkan oleh Pemerintah. .Ke depannya, Pemerintah akan terus berupaya agar SBN Ritel lebih mudah diakses, khususnya oleh generasi muda.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengajak generasi muda untuk berinvestasi di sektor jasa keuangan selain sebagai bagian dari perencanaan keuangan pribadi juga untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Untuk itu, generasi muda harus meningkatkan pemahaman atau literasi keuangannya agar bisa memilih produk dan layanan keuangan yang sesuai. Dan tidak menjadi korban penipuan di sektor keuangan.

Untuk mendorong literasi keuangan generasi muda, OJK terus aktif melakukan berbagai kegiatan edukasi keuangan yang dilakukan secara langsung di berbagai daerah ataupun melalui komunikasi digital.

Selain itu, untuk melindungi konsumen dan masyarakat OJK terus memperkuat pelayanan konsumen serta melakukan berbagai kegiatan pencegahan kerugian Masyarakat. Misalnya dengan meningkatkan pengawasan market conduct dan pemberantasan aktivitas keuangan ilegal.

Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, Lana Soelistianingsih, menyampaikan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024. Yang menunjukkan bahwa, Indeks Literasi Keuangan penduduk Indonesia saat ini berada di level 65,4%; sementara Indeks Inklusi Keuangan di level 75%.

Jika ditelaah lebih dalam, rentang kelompok umur 12-27 tahun (Gen Z) dan 28-43 tahun (Gen milenial) memiliki indeks literasi keuangan yang tertinggi. Masing-masing sebesar 74,8% dan 71,7%. Kedua kelompok ini cukup dominan dan memiliki potensi investasi yang besar untuk dikembangkan, tidak hanya karena ukurannya namun juga potensi pertumbuhannya.

Hal ini tercermin dari tingkat simpanan yang konsisten meningkat. Per September 2024, simpanan generasi milenial mampu tumbuh sebesar 9,6% (yoy) sementara simpanan generasi Z tumbuh lebih tinggi mencapai 14,5% (yoy).

Sementara secara proporsi simpanan generasi milenial dan gen-Z telah mencapai 33,1% dari seluruh simpanan perorangan di perbankan. Atau setara dengan Rp1.285,3 triliun.

LPS berkomitmen untuk terus mendukung pelaksanaan dan kesinambungan acara Like It!! ini.

Dalam kesempatan ini, Wakil Kepala LPS mengajak dan mengundang kalangan generasi muda, untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya budaya investasi yang cerdas untuk Indonesia yang lebih maju.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting