(Vibizmedia-Nasional) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia memiliki Strategi Hidrogen Nasional untuk mengembangkan hidrogen sebagai bagian dari transisi.
“Pemerintah tengah mendorong mendorong produksi kendaraan listrik, mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI).
Serta menjadi hub regional untuk Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS),” ungkap Airlangga dalam keterangannya, pada Kamis, 5 September 2024.
Hal tersebut dilakukan untuk menarik minat investasi karenanya Indonesia menetapkan 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan bertambah menjadi 26 pada 2024 dengan menawarkan berbagai insentif fiskal dan non fiskal, termasuk pembebasan pajak dan kemudahan izin imigrasi.
“Pemerintah juga memperkenalkan Super Tax Deduction dan Tax Allowance untuk mendorong penelitian dan pengembangan (R&D) serta pendidikan vokasi, dengan pengurangan pajak hingga 300% untuk R&D dan 200% untuk vokasi,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengundang pelaku usaha dari luar negeri, khususnya British Columbia dari Kanada, untuk berkolaborasi memanfaatkan berbagai peluang ekonomi.
Termasuk mengundang institusi pendidikan seperti Simon Fraser University dan British Columbia Institute of Technology menjadi salah satu Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) Indonesia, serta Asia Pacific Foundation Canada membuka perwakilannya di Indonesia.
Ia pun memberi pertimbangan dengan Indonesia yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama regional, mewakili lebih dari 50% perekonomian dan populasi ASEAN menjadi mitra yang tepat untuk mengimplementasikan Strategi Indo-Pasifik Kanada.
“Kami adalah negara dengan perekonomian kepulauan yang luas dan terletak di jantung jalur perdagangan global, dengan bonus demografi menempatkan Indonesia sebagai pintu gerbang menuju ASEAN,” tegasnya.