(Vibizmedia – Jakarta) Melalui hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Ganefri, menjelaskan bahwa dapat terlihat adanya peningkatan kualitas calon mahasiswa vokasi.
Pengamatan ini dapat dilihat dari semakin menipisnya gap skor nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diterima antara calon mahasiswa sarjana dan diploma, utamanya D-3.
Menurut Ganefri, selisih rata-rata hasil UTBK antara sarjana dan diploma pada 2024 lebih kecil dibandingkan pada 2023. Jika rerata hasil UTBK SNBT calon mahasiswa yang diterima di prodi vokasi (D-3) 2023 sekitar 490-an maka di 2024, skor rerata tersebut meningkat menjadi kisaran 520-an.
Dalam keterangan tertulis pada Senin (17/6/2024), Ganefri menjelaskan, gap antara akademik dan vokasi itu semakin menipis. Jika pada 2023 masih 48,76 dan pada 2024 sudah sekitar 23 persen, menunjukkan bahwa mereka yang masuk prodi vokasi adalah murid-murid yang cerdas dimana dari sisi kemampuan tidak berbeda jauh dari anak-anak Prodi S-1.
Sebagai informasi nilai UTBK SNBT 2024 untuk perguruan tinggi negeri (PTN) vokasi tertinggi berada di Politeknik Negeri Bandung (Polban) yakni 610,03. Sementara itu, nilai UTBK tertinggi untuk akademik berada di Teknik Elektro Universitas Indonesia yakni 859,13.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan peningkatan minat calon mahasiswa baru pada prodi vokasi menunjukkan bahwa prodi vokasi mulai dikenal dan dipelajari oleh para calon mahasiswa.
Kiki Yuliati menjelaskan, calon mahasiswa mempelajari apa yang akan mereka dapat melalui program studi pendidikan tinggi vokasi sehingga kemudian mereka memilih program studi diploma tiga dan diploma empat.
Menurut Dirjen Kiki, mahasiswa yang mengikuti pendidikan diploma dan sarjana terapan adalah mahasiswa yang kelak akan bekerja. Oleh karena itu, mereka memilih program studi yang akan memberikan mereka bekal keahlian serta kompetensi yang sungguh-sungguh mereka minati.
Kiki menambahkan, pada tahun ini dengan sistem seleksi yang baru yang menekankan pada minat calon mahasiswa, membuat mahasiswa harus betul-betul memilih program studi sesuai kemauan, minat, bakat dan potensinya karena tidak bisa mendaftar lagi kalau sudah diterima di tempat lain.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asasmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, melihat peningkatan minat calon mahasiswa baru pada prodi pendidikan vokasi tidak lepas dari sistem baru pada penerimaan mahasiswa yang lebih menekankan pada minat, bakat, serta aspirasi karier para calon mahasiswa baru, termasuk pada kebijakan penentuan pilihan program studi yang mensyaratkan satu di antaranya adalah pilihan program D-3 atau D-4.
Anindito menjelaskan, pada sistem penerimaan baru ini, pemerintah membatasi pilihan program studi sebanyak empat pilihan program.