Seni Potong Kertas Asal Purwakarta jadi Kado Unik di Amerika

0
580
Maulana Abdul Azis, diaspora asal Purwakarta pendiri Cutterme, seni potong kertas menyerupai potret stensil di Maryland, AS (Foto: VOA)

(Vibizmedia – Internasional) Diaspora Indonesia asal Purwakarta, Maulana Abdul Azis di negara bagian Maryland, Amerika mendirikan Cutterme, usaha seni potong kertas yang unik. Hingga kini, Maulana telah menghasilkan sekitar 600 karya seni yang menjadi hadiah unik untuk banyak pejabat dan artis di Amerika.

Berawal dari mengisi waktu luang untuk menghilangkan kejenuhan, Maulana Abdul Azis menemukan kecintaannya dalam membuat karya seni yang unik, yang ia beri nama Cutterme.

Karyanya ini berupa seni potong kertas menggunakan cutter atau pemotong dengan mata pisau menyerupai silet, hingga membentuk wajah dalam tampilan seperti potret stensil.

“Jadi awalnya saya punya hobi belajar menggambar. Maksudnya mendesain ya, desain grafis, kemudian bergeser jadi bikin sketsa wajah. Kemudian bergeser lagi menggabungkan skill sketsa wajah, dengan pola-pola tertentu,” cerita Maulana Abdul Azis kepada VOA.

Maulana mulai memperkenalkan Cutterme tahun 2015. Siapa yang menyangka jika karya seninya ini berhasil menarik perhatian banyak orang, khususnya mahasiswa asal Asia Tenggara.

Berhasil mendapat testimonial yang bagus dari orang-orang di sekitarnya, Maulana lantas mulai memberanikan diri untuk mengkomersilkan Cutterme. Tak disangka jika hobi yang dijadikan usaha ini membuahkan hasil yang bisa membiayai kehidupannya saat itu. “Ternyata dari gambar ini saya bisa hidup waktu itu,” kenangnya.

Biasanya Maulana kebanjiran pesanan saat musim wisuda tiba. Tetapi, tidak hanya mahasiswa yang menjadi pelanggannya, Maulana juga pernah menghasilkan karya seni untuk beberapa pejabat, bahkan artis.

Harga dari karya seni Maulana ini pun cukup beragam, mulai dari 200 ribu hingga 7 juta rupiah, tergantung ukuran dan kesulitan dari proses pembuatannya. Satu karya biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam.

Tak jarang ia mendapat pesanan yang cukup unik dan menantang. Waktu itu iya diminta untuk membuat karya yang menampilkan sekitar 14 orang dengan ukuran yang besar dalam 1 karya seni.

Untuk saat ini memang Maulana belum bisa menerima banyak pesanan, karena menurutnya bisnis seperti Cutterme ini cukup menantang, khususnya ketika berusaha untuk mencari rekan kerja.

Hingga kini Maulana sudah menghasilkan 600 karya seni potong kertas. Walau rumit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya, namun, Maulana menemukan kepuasan tersendiri di dalamnya.