Pasokan Bensin AS Meningkat Menjelang Musim Liburan, Menurunkan Harga Minyak AS

0
244

(Vibizmedia – Commodity) Harga minyak mentah AS berakhir anjlok 4% pada hari Rabu, ditutup pada level terendah sejak akhir Juni dengan harga bensin eceran mencapai titik terendah sejak Januari tepat menjelang musim liburan dan perjalanan.

Minyak mentah berjangka WTI AS kontrak untuk bulan Januari ditutup turun $2,94, atau 4,07%, menjadi $69,38 per barel.
Minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Februari turun $2,90, atau 3,76%, menjadi $74,30 per barel.

Harga minyak mentah telah turun selama lima hari berturut-turut, terpicu keraguan OPEC+ untuk mendongkrak harga dengan berjanji memangkas pasokan pada kuartal pertama tahun 2024.

Penurunan tajam dari harga tertingginya terlah terjadi pada harga minyak di bulan September karena produksi minyak mentah yang sangat besar dari negara-negara di luar OPEC+, khususnya AS, dan juga kekhawatiran yang meningkat terhadap perlambatan perekonomian China.

Moody’s pada hari Selasa menurunkan prospek peringkat kredit pemerintah China menjadi negatif dari stabil.

Data pasokan minyak AS pada hari Rabu memberikan gambaran beragam mengenai permintaan dengan persediaan minyak mentah turun sementara pasokan bensin naik.

Persediaan minyak mentah AS turun 4,6 juta barel untuk pekan yang berakhir 1 Desember tetapi persediaan bensin naik 5,4 juta barel, menurut Badan Informasi Energi.

Pasar juga ragu bahwa OPEC dan sekutunya seperti Rusia, akan melakukan pengurangan pasokan sebesar 2,2 juta barel per hari pada kuartal pertama tahun depan.

Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak berusaha meyakinkan pasar minggu ini bahwa mereka dapat memperpanjang atau bahkan memperdalam pemotongan yang dijanjikan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan bergerak naik terpicu aksi bargain hunting memenfaatkan merosotnya harga minyak. Namun juga akan mencermati pergerakan dolar AS yang jika melemah akan dapat menguatkan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $71,62-$73,85. Namun jika berlanjut turun, akan bergerak dalam kisaran Support $68,13-$66,87.