(Vibizmedia – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi penutupan Senin sore ini (24/7) terpantau menguat 18,594 poin (0,27%) ke level 6.899,396, perkasa ke hampir 3 bulan tertingginya, setelah dibuka naik ke level 6.898,806.
IHSG menguat di hari ketiganya, sedangkan bursa kawasan Asia hari ini umumnya variatif mencerna arah pasar berikutnya serta mengikuti Wall Street di akhir pekan yang ditutup mixed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat terbatas 0,05% atau 8 poin ke level Rp 15.035 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.043. Rupiah terpantau di sekitar 2,5 minggu tertingginya.
Nilai dollar AS di pasar uang Eropa menanjak setelah menguat 4 hari di sesi global sebelumnya; sekitar 1,5 minggu tertingginya, oleh perkiraan pekan ini the Fed akan menaikkan suku bunganya 25 bps.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 18,004 poin (0,26%) ke level 6.898,806. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,665 (0,28%) ke level 966,041. Siang ini IHSG menguat 17,235 poin (0,25%) ke level 6.898,037. Sementara LQ45 terlihat naik 0,13% atau 1,242 poin ke level 964,618.
IHSG kemudian bergerak naik turun dan ditutup menguat 18,594 poin (0,27%) ke level 6.899,396. Indeks LQ45 turun 0,10% atau 0,950 poin ke level 962,426.
Tercatat sebanyak 306 saham naik, 222 saham turun dan 216 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 1.365.881 kali transaksi sebanyak 22,825 miliar lembar saham senilai Rp 9,326 triliun.
Sementara itu, bursa regional sore ini terlihat mixed, di antaranya Nikkei yang menanjak 1,23%, dan Hang Seng yang turun 2,13%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Amman Mineral (AMMN) 7,20%, Indomobil (IMAS) 5,71%, Ultra Jaya (ULTJ) 5,67%, dan Bank Danamon (BDMN) 5,13%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak bergerak rally di hari ketiganya, sementara bursa kawasan Asia hari ini variatif sejalan Wall Street yang berakhir mixed.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bias menguat dengan tempo melambat karena diincar profit taking di overbought-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.931 dan 6.972. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.783, dan bila tembus ke level 6.622.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group