Menko Marves: Rumput Laut Berpotensi Dukung Transisi Energi

0
453
Ilustrasi Rumput Laut (Foto: Infopublik)

(Vibizmedia – Nasional) Indonesia memiliki komitmen kuat dalam optimalisasi potensi kelautan untuk mendorong blue economy. Potensi terbesar adalah pendayagunaan rumput laut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan memberikan arahan di PT Sea6 Energy, Jumat (28/4/2023). Dikatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat dalam optimalisasi potensi kelautan untuk mendorong terwujudnya blue economy. Salah satu potensi terbesar adalah melalui pendayagunaan rumput laut.

Ketergantungan terhadap pemanfaatan energi fossil akan dikurangi secara bertahap. Ini akan  dibarengi dengan peningkatan kemampuan nasional dalam menghasilkan energi bersih, energi alternatif yang ramah lingkungan, termasuk mendukung rencana pengembangan biofuel dan crude oil berbasis rumput laut ini.

Baca: Prinsip Keterjangkauan dalam Transisi Energi Indonesia

Luhut juga mengatakan bahwa rumput laut merupakan blue natural capital yang sangat strategis untuk dikembangkan karena termasuk sektor yang padat karya dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

“Kondisi perairan tropis yang dimiliki Indonesia menjadi habitat yang cocok untuk budidaya rumput laut, termasuk pengolahan industrinya. Indonesia merupakan produsen kedua terbesar rumput laut di dunia dengan nilai produksi 9,3 Juta ton tahun 2022,” ungkap Luhut.

Mengacu pada data 2021, komposisi ekspor rumput laut Indonesia masih didominasi oleh bahan baku rumput laut kering (65 persen), hanya 35 persen berupa rumput laut olahan yang bernilai tambah. Secara keseluruhan nilai ekspor rumput laut ini mencapai sekitar 6 persen dari total ekspor produk perikanan nasional, dengan penguasaan pangsa pasar dunia baru sekitar 12 persen saja.

Rumput laut dapat memainkan peran besar dalam adaptasi perubahan iklim dengan menyerap emisi karbon, meregenerasi ekosistem laut, dan sebagai bahan biofuel dan plastik biodegradable.

Disampaikan oleh Co-founder dan CEO PT Sea6 Energy, Nelson Vadassery, bahwa saat ini perusahaannya berupaya untuk mendukung Sustainable Development Goals.

Pihaknya pun telah memanfaatkan berbagai teknologi untuk pengembangan pengelolaan rumput laut di hulu dan hilir. Beberapa di antaranya adalah pemantauan lokasi budidaya menggunakan drone, penentuan lokasi perluasan budidaya menggunakan analisis satelit, dan pemanfaatan kecerdasan buatan.

Program padat karya ini akan melibatkan lebih dari 15 ribu pekerja, menurunkan emisi karbon, dan menjadi solusi membersihkan laut.