Kemenperin Naikkan Ekspor Rempah dan Bumbu Masak

0
290
rempah
Ilustrasi rempah-rempah Indonesia (Foto: Kementan)

(Vibizmedia – Economy & Business) Kemenperin melalui kerja sama berbagai kementerian dan lembaga, menyelenggarakan program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) untuk mempromosikan kuliner Indonesia, serta dorong ekspor produk rempah dan bumbu masakan merek lokal Indonesia.

“Kementerian Perindustrian mendukung program ISUTWsebagai salah satu upaya promosi peningkatan pasar rempah dan bumbu masak Indonesia melalui pameran dalam negeri, marketplace lokal dan marketplace global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (15/8).

Program ini dilatarbelakangi oleh meredupnya ketenaran bumbu masakan Indonesia dibandingkan bumbu masakan oriental, Thailand, dan Vietnam. Padahal, perhatian warga dunia terhadap cita rasa kuliner Indonesia terus meningkat. Indonesia memiliki beragam komoditas rempah dan produk olahan pangan khas dengan cita rasa yang otentik.

“Saat ini terdapat 1.177 gerai restoran Indonesia di luar negeri, namun jumlah ini belum efektif mengangkat kembali popularitas rempah dan bumbu masak Indonesia. Melalui ISUTW ini, kami harap nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia bisa mencapai USD2 miliar dan akan ada sebanyak 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia pada tahun 2024,” ungkap Agus.

Program ISUTW telah dirancang sebagai strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masak Indonesia di mancanegara, termasuk untuk mengembangkan jaringan restoran Indonesia di luar negeri.

Indonesia akan mengangkat lima makanan khas nasional, yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Sebab, kelima jenis makanan tersebut diakui sebagai the World’s 50 Best Foods oleh CNN Travel pada 2017-2021. Selain itu, kuliner nusantara lain seperti hidangan laut juga turut dipromosikan.

Diharapkan, ribuan restoran Indonesia di luar negeri akan menjadi etalase produk rempah dan bumbu masak bermerek lokal Indonesia. Sementara di Indonesia, etalase mini didirikan di destinasi pariwisata super prioritas. Produk rempah dan bumbu masak Indonesia juga ditawarkan melalui etalase digital (marketplace), yang terhubung dengan landing page ISUTW sebagai akselerasi perdagangan produk rempah dan bumbu masakan Indonesia.

“ISUTW juga dapat menjadi strategi peningkatan daya saing industri pengolahan rempah dan bumbu masak Indonesia melalui fasilitas kemudahan akses bahan baku, peningkatan teknologi, kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan mutu produk,” papar Agus.