(Vibizmedia – Kolom) BUMN Indonesia telah berkembang pesat dan ada di 13 sektor menyerap lebih dari 1 juta tenaga kerja di Indonesia dan memiliki 8.100 triliun rupiah (~USD 575 billion) total asset. Indonesia memiliki 143 BUMN terdiri lebih dari 800 anak dan cucu perusahaan. Pada tahun 2018, BUMN Indonesia membukukan Rp 188 Triliun (~USD 13 billion) laba bersih, sebuah angka yang besar. Jenis bisnis BUMN sangat bervariasi, mulai dari manufaktur, penyedia informasi dan telekomunikasi, perbankan dan lembaga keuangan hingga pertambangan dan konstruksi. BUMN adalah salah satu pemberi kerja terbesar di Indonesia, saat ini BUMN memiliki lebih dari 1 juta karyawan (belum termasuk karyawan anak perusahaan).
Kementerian BUMN saat ini sedang melakukan transformasi melalui penguatan lima prioritas utama. Inovasi Model Bisnis, restrukturisasi model bisnis melalui pembangunan ekosistem, kerjasama, pertimbangan kebutuhan stakeholders, dan fokus pada core business. Pengembangan Talenta, mengedukasi dan melatih tenaga kerja, mengembangkan SDM berkualitas untuk Indonesia, profesionalisasi tata kelola dan sistem seleksi SDM. Peningkatan Investasi, mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan ekosistem investasi yang sehat. Nilai Ekonomi Sosial untuk Indonesia, meningkatkan nilai ekonomi dan dampak sosial terutama di bidang ketahanan pangan, energi, dan kesehatan. Kepemimpinan teknologi, memimpin secara global dalam teknologi strategis dan melembagakan kapabilitas digital seperti data management, advanced analytics, big data, artificial intelligence, dan lain – lain.
Kementerian BUMN melakukan penyederhanaan BUMN dari 108 menjadi 41 melalui strategi klasterisasi untuk mentransformasi BUMN menjadi lebih akuntabel, transparan dan profesional. Terdapat 12 klaster di bawah 2 wakil menteri. Wakil Menteri pertama membawahi Klaster Industri Energi dan Migas, Klaster Industri Minerba, Klaster Industri Perkebunan & Kehutanan, Klaster Industri Pangan & Pupuk, Klaster Industri Kesehatan, Klaster Industri Manufaktur. Wakil Menteri Kedua membawahi Klaster Jasa Keuangan, Klaster Jasa Asuransi & Dana Pensiun, Klaster Telekomunikasi & Media, Klaster Infrastruktur, Klaster Logistik, Klaster Pariwisata & Pendukung.
BUMN juga melakukan pembentukan Holding Danareksa PPA bertujuan untuk meningkatkan skala bisnis melalui transformasi dan penguatan sinergi. Danareksa PPA keduanya berperan dalam melakukan restrukturisasi dan scale-up bisnis BUMN untuk menjadi perusahaan yang memiliki skala usaha signifikan. PPA secara khusus bertugas mentransformasi perusahaan dan aset bermasalah menjadi perusahaan dan aset sehat. PPA juga bertugas melakukan restrukturisasi Perusahaan yang memiliki masalah/ kurang sehat secara finansial dan operasional.
Danareksa bertugas mentransformasi perusahaan dan aset sehat tapi kurang signifikan, menjadi perusahaan dan aset signifikan. Juga melakuan revitalisai perusahaan yang tidak bermasalah dan masih berpotensi ditingkatkan skala usahanya. End of Game pembentukan Holding Danareksa PPA adalah BUMN Sehat yang memberikan kontribusi positif kepada postur APBN secara berkesinambungan (BUMN Titip Kelola).
Bagian dari transformasi BUMN: Direncanakan akan dilakukan Unlock Value BUMN dan Anak Perusahaan. Kementrian BUMN telah mempersiapkan 10-15 BUMN dan/atau anak perusahaan BUMN untuk bisa melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Pertamina Geothermal Energy, Pertamina International Shipping, Pertamina Hulu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, EDC dan Payment Gateaway Himbara, Pupuk Kalimantan Timur, Mitratel, Telkom Data Center, Pertamina Hilir Indonesia, Health Care Corporation, Vaksin Bio Farma, Inalum Operating, MIND ID, LogamMulia.
Pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC)
Pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC), Electric Vehicle merupakan solusi transportasi yang sustainable dan IBC adalah terobosan BUMN untuk menjawab tantangan masa depan. IBC akan berperan dalam ekosistem Electric Vehicle dengan fokus awal bisnis pembuatan Baterai, Electric Vehicle, Energy Storage System, hingga battery recycling dengan berpartner dengan pemain global. Indonesia memiliki potensi yang kuat untuk industri EV Terintegrasi. Indonesia memiliki sumber daya mineral hulu dan pasar yang besar untuk penjualan hasil produksi. Permintaan untuk Electric Vehicle (EV) secara global diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta EV pada tahun 2040. Pertumbuhan ini mendorong pada peningkatan kebutuhan batteries lithium ion (LIB). Diperkirakan pada tahun 2030 akan ada kapasitas lebih dari 500 gwh untuk electric vehicle (EV).
Indonesia Memiliki Cukup Cadangan Untuk Sumber Daya Battery
Sumber : US Geological Survey, 2021, Bloomberg NEF
Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia sebesar 21 juta ton atau 30% di dunia. Indonesia memiliki posisi strategis untuk menjadi pemain industri baterai Lithium di dunia.
Indonesia adalah pasar penjualan dan juga produsen otomotif terbesar di Asean dan diproyeksikan akan tumbuh tambahan 2 juta produksi pada tahun 2025. Hal ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan electric vehicle (EV). Baterai akan menjadi komponen terbesar dalam pembuatan electric vehicle, yang mewakili 35% dari komponen EV. Keunggulan utama dari baterai buat Indonesia adalah baterai berbasil nickel. Hal ini didukung oleh kemampuan Indonesia dalam menyediakan sumber daya, karena Indonesia memiliki cadangan nickel terbesar di dunia.
Investasi Pada Industri Baterai Di Indonesia
Saat ini ada sembilan perusahaan yang mendukung industri baterai, 5 perusahaan penyedia bahan baku baterai terdiri dari nickel murni. 4 perusahaan adalah produsen baterai. Dengan demikian Indonesia siap untuk pembuatan electric vehicle mulai dari Pengembangan Industri Beterai dibagi menjadi industri perakitan baterai, produksi baterai cell, pembuatan baterai manajemen sistem (BMS), penambangan bahan baku baterai (baterry material) dan sampai dengan daur ulang baterai (end of life/ recycling), sehingga pada akhirnya Indonesia akan memiliki industri baterai terintegrasi.
Ecosystem EV Roadmap
Sumber : Kemenperin
Indonesia menargetkan pada tahun 2030 akan memproduksi 600.000 EV roda empat yang akan menurunkan carbon sebesar 7,5 juta barel atau 2,7 juta ton. Memproduksi EV untuk roda dua yang akan menurunkan carbon sebesar 4 juta barel atau 1,4 juta ton.
Road Map Penggunaan EV Di Instansi Pemerintahan
Sumber: Kemenperin
Pemerintah sendiri menargetkan pembelian mobil EV yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, hingga pada tahun 2030 untuk roda empat mencapai 132.983 unit sedangkan roda dua mencapai 398.530 unit. Untuk mempercepat permintaan Industri EV, Pemerintah akan menetapkan peraturan tentang Roadmap Pembelian EV. Roadmap ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor minyak dalam negeri untuk mencapai penggunaan energi terbarukan. Pemerintah juga memberikan insentif fiskal dan non fiskal bagi konsumen dan produsen EV.
Pemerintah Indonesia mendorong industri transportasi melalui rencana induk pembangunan industri nasional (RIPIN) yang memiliki visi menjadi pemain utama dalam industri otomotif global. Industri alat transportasi menjadi yang utama dalam rencana induk pembangunan industri nasional 2015-2035. Indonesia telah menetapkan roadmad pengembangan EV melalui peraturan menteri perindustrian no 27 tahun 2020 tentang spesifikasi teknis road map EV dan TKDN Pendalaman struktur industri kendaraan listrik dipersyaratkan melalui peningkatan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) secara bertahap hingga 2030. Indonesia menargetkan pengembangan penguasaan komponen utama kendaraan bermotor yang berisikan mengenai baterai, motor listrik dan konverter.
Kehadiran BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) merupakan salah satu terobosan yang akan dilakukan BUMN untuk memberikan warna dan kemajuan Indonesia di masa yang akan datang dengan memberikan value added bagi komoditas Indonesia yang sangat berlimpah. Selain itu BUMN juga memiliki terobosan-terobosan lain. Pengembangan Telkom Group Data Center juga menjadi prioritas BUMN sebagai terobosan untuk mengakselerasi digitalisasi Indonesia untuk membangun kemandirian infrastruktur Big Data. Pengembangan Rumah Sakit Internasional, menjadi terobosan BUMN untuk kemandirian dalam bidang healthcare terutama dalam penanganan kasus Kanker. Pengembangan KEK Sanur dilengkapi fasilitas perawatan kanker bertaraf internasional bekerja sama dengan operator rumah sakit ternama. Kawasan yang selama ini dikenal sebagai Grand Inna Bali Beach Resort (GIBB) Sanur, Bali, akan terdapat Healthy & Wellness Zone & Tourism Support Zone dengan total area total area 41,3 Ha. Sinergi BUMN dengan Indonesia Investment Authority (INA), Ekstensifikasi sinergi dilakukan untuk mengakselerasi proses investor matching terhadap proyek strategis BUMN dan meningkatkan foreign direct investment di Indonesia.