(Vibizmedia – Commodity) – Harga gula dan kopi pada minggu lalu masih naik karena cuaca yang tidak menentu, dimana cuaca beku kembali membuat petani Brazil khawatir karena dapat merusak kebun kopi dan kebun tebu.
Pada penutupan pasar hari Jumat 16 Juli 2021 harga soft commodities mixed, dengan harga kopi Arabika naik, turunnya persediaan kopi hijau dan harga kopi Robusta naik , harga gula naik karena cuaca dingin akan Kembali melanda Brazil dan harga kakao turun karena permintaan turun karena penularan covid delta.
Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat naik,dengan kopi Arabika naik ke harga tertinggi 2 minggu dan harga kopi Robusta juga naik ke rekor tertinggi. Turunnya persediaan kopi seperti yang dilaporkan oleh The Green Coffee Association pada hari Kamis persediaan turun 18.2% dari tahun lalu menjadi 5.779 juta kantong.
Harga gula pada penutupan hari Jumat naik, kenaikan selama dua hari berturut-turut ke harga tertinggi satu minggu, setelah Rural Clima pada hari Jumat mengatakan cuaca dingin akan mencapai Brazil Selatan dan Pusat, daerah pertanian tebu terbesar di Brazil pada tanggal 20 dan 21 Juli.
Harga kakao turun pada penutupan pasar hari Jumat untuk hari kedua, harga kakao mengalami tekanan karena penyebaran dari covid delta di dunia yang mengurangi aktivitas ekonomi dan permintaan komoditas turun termasuk kakao.
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
KOPI
Harga kopi Arabika di ICE New York naik $4.20 (2.63%) menjadi $164.10 dan harga kopi Robusta di ICE London naik 0.63% .
Faktor penggerak pasar Kopi:
• Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) naik 0.4% dari tahun lalu menjadi 169.604 juta kantong menurut ICO.
• Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 1.9% dari tahun lalu menjadi 167.584 juta kantong menurut ICO.
• Pasar kopi dunia di 2020/21 akan menjadi surplus 2.0196 juta kantong dari surplus 4.506 juta kantong di 2019/20.
• Produksi kopi Arabika Brazil di 2021 diperkirakan akan turun 23% dari tahun lalu ke jumlah terendah 4 tahun menjadi 48.8 juta kantong menurut CONAB.
• Ekspor kopi Brazil di 2021/22 diperkirakan akan naik 13.3% dari tahun lalu menjadi 45.6 juta kantong menurut Cecafe
• Produksi kopi Robusta di Brazil di 2021 diperkirakan akan naik 16% dari tahun lalu menjadi 16.6 juta kantong.
• Ekspor kopi Colombia pada bulan Mei turun 52 % dari tahun lalu menjadi 427,000 kantong akibat pemblokiran jalan
• Ekspor kopi global dari Oktober – Mei naik 2.2% dari tahun lalu menjadi 87.299 juta kantong menurut ICO.
• Produksi kopi Robusta global di Oktober – Mei turun 4.2% dari tahun lalu menjadi 31.435 juta kantong menurut ICO.
• Ekspor kopi Robusta Vietnam di Januari – Juni 2021 turun 10.3% dari tahun lalu menjadi 843,319 MT menurut Vietnam’s General Statistics Office .
• Persediaan kopi hijau di AS di bulan Juni turun 18.2 % dari tahun lalu menjadi 5.779 juta kantong menurut the Green Coffee Association.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $ 158 dan berikut ke $163 sedangkan resistant pertama di $ 165 dan berikut ke $ 168 .
GULA
Harga gula Oktober di ICE New York naik 38 sen (2.19%) menjadi $17.71 dan harga gula putih Oktober di ICE London naik 1.58%.
Faktor Penggerak Pasar Gula:
• Produksi gula dunia di 2020/21 ( Oktober/ September) akan turun 0.2% dari tahun lalu menjadi 169.2 MT setelah turun 8.4% di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
• Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit 3,1 MMT dari surplus 900,000 di 2019/20 menurut ISO.
• Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2021/22 akan turun 5,7% dari tahun lalu 38.9MMT sedangkan perkiraan produksi 2020/21 diperkirakan akan menjadi 41.3 MMT dari perkiraan Desember sebesar 41.8 MMT menurut CONAB.
• Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB.
• Perkiraan produksi gula India di 2021/22 sebesar 31 MMT naik dari perkiraan di 2020/21 sebesar 30.9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
• Perkiraan ekspor gula India di 2020/21 mencapai rekor 6.8 MMT menurut Balrampur Chini, produsen gula terbesar ke dua di India.
• Produksi gula Thailand di 2020/21 dari 10 Desember – 15 Maret turun 8.2% dari tahun lalu menjadi 7.5 MMT Menurun The Thailand’s Office of Cane & Sugar Board .
• Perkiraan produksi gula Uni Eropa di 2021/22 akan turun 4% menjadi 14.5MMT menurut Suedezucker produsen gula terbesar di Uni Eropa
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $16.70 dan berikut ke $ 16.40 sedangkan resistant pertama di $17.40 dan berikut ke $17.60
KAKAO
Harga kakao September turun $49 (2.07%) menjadi $2,320 per ton dan harga kakao turun 0.75%.
Faktor penggerak pasar kakao :
• Perkiraan produksi kakao dunia di 2020/21 (Oktober – September) akan naik 6.3% dari tahun lalu menjadi 5.024 MMT menurut ICCO
• Perkiraan produksi kakao yang digiling akan naik 3% dari tahun lalu menjadi 4. 809 MMT menurut ICCO.
• Perkiraan pasar Kakao global di 2020/21 akan surplus 165,000 dari surplus 10,000 MT di 2019/20 menurut ICCO.
• Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
• Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850,000 MT menurut ICCO.
Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,310 dan berikut ke $2, 270 sedangkan resistant pertama di $2,390 dan berikut ke $2, 440.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido