Harga Kopi Arabika Naik, Komoditas Lunak Lainnya Turun, Review Harga Minggu ke-2

0
641

(Vibizmedia– Commodity) – Harga komoditas kopi, gula dan kakao semua turun pada akhir minggu kecuali kopi Arabika, penurunan harga komoditas ini sangat menguntungkan bagi pebisnis kuliner di Indonesia, namun bagi petani penurunan harga membuat keuntungan berkurang dari hasil kebun mereka, oleh sebab itu monitoring harga komoditas penting bagi pengguna dan penghasil dari komoditas.

Pada penutupan pasar hari Jumat  12 Maret minggu  ke dua di bulan Maret harga soft commodities  mixed, dengan harga kopi Arabika    naik   karena penurunan penularan covid-19,  harga kopi Robusta    turun , harga gula       turun karena persediaan gula melimpah,  dan  harga kakao    turun   karena indeks dolar AS menguat.

Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat mixed dengan harga kopi Arabika naik karena perkiraan permintaan akan meningkat setelah pemberian vaksin berlangsung lebih cepat dan menjangkau banyak negara dan penularan virus covid menurun sehingga restoran dan kafe akan dibuka kembali. Brazil kembali kering karena curah hujan hanya 61% dari rata-rata.

Harga gula pada penutupan pasar hari Jumat turun karena persediaan gula melimpah, setelah Laporan Unica bahwa produksi gula dari bulan Oktober sampai Februari naik 44% dari tahun lalu, namun penurunan berkurang karena ekspor gula Brazil berkurang karena antrian panjang di pelabuhan untuk ekspor.

Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat turun karena menguatnya indeks dolar AS. Namun permintaan coklat meningkat   setelah pemberian vaksin berlangsung lebih cepat dan menjangkau banyak negara dan penularan virus covid menurun sehingga restoran dan kafe akan dibuka kembali.

Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :

KOPI

Harga kopi Mei di ICE New York naik 65 sen(0.49%) menjadi $133 dan harga kopi Robusta Mei di ICE London turun 1.13%

Faktor penggerak pasar Kopi:

  • Produksi kopi  dunia  di 2020/21 ( Oktober – September)  naik 1.9%   dari tahun lalu menjadi    896   juta kantong menurut ICO.
  • Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 1.3% dari tahun lalu menjadi  629 juta kantong menurut ICO.
  • Pasar kopi dunia di  2020/21    akan menjadi surplus  tertinggi 3 tahun di   258 juta kantong dari  perkiraan sebelumnya 4.148 juta kantong di 2019/20.
  • Produksi kopi Arabika Brazil di 2021  diperkirakan akan turun  7% dari tahun lalu menjadi  31.35 juta kantong jumlah terendah 12 tahun menurut Conab.
  • Ekspor kopi Brazil di 2020/21 diperkirakan akan meningkat 10% menjadi   4  juta kantong menurut CeCafe.
  • Produksi kopi Robusta di Brazil di 2021 diperkirakan akan naik 16% dari tahun lalu menjadi 16.6 juta kantong
  • Produksi kopi Arabika global di  Oktober –  Desember naik 6.1% menjadi  59  juta kantong menurut ICO
  • Produksi kopi robusta Vietnam akan turun 10 – 15% pada tahun 2021 karena bencana alam dan penurunan investasi menurut The Vietnam Coffee Association
  • Ekspor kopi Robusta Vietnam di  Januari – Februari  turun 2021 turun 14.7% dari tahun lalu menjadi  339MMT menurut General Departement of  Vietnam Customs

Analisa tehnikal untuk kopi dengan support pertama di $   130 dan berikut ke  $127 sedangkan resistant pertama di $ 134 dan berikut ke $ 137.

  GULA

Harga gula Mei di ICE New York turun 23 sen (1.41%) menjadi $16.43 dan harga gula Mei di ICE London   turun 0.78 %

Faktor Penggerak Pasar Gula:

  • Produksi gula dunia di 2020/21 ( April / Maret) naik 0.9% dari tahun lalu menjadi 171.1 MT  setelah turun 8.4%  di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
  • Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit   8  MMT   dari surplus  900,000 MT di 2019/20 menurut ISO.
  • Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan  akan naik 32 % dari tahun lalu menjadi 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20  menurut CONAB.
  • Perkiraan produksi gula India di 2020/21 akan meningkat  9% dari tahun lalu menjadi  9 MMT  menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
  • Perkiraan ekspor gula India di 2020/21 sebesar 4.3 MMT akan turun 25% dari 2019/20 menurut All India Sugar Trade Association
  • Produksi gula Thailand di 2020 /21 turun  23%  dari tahun lalu menjadi  5 MMT menurut The Thailand Office of Cane & Sugar Board.
  • Perkiraan produksi gula Uni Eropa di 2021/22 akan turun 12% menjadi 15.4 MMT menurut the European Commission

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $16.00 dan berikut ke $15.80 sedangkan resistant pertama di $16.50  dan berikut ke $16.70

 KAKAO

Harga kakao Mei di ICE New York turun $23 (0.89%) menjadi $2,570 per ton dan harga kakao Mei di ICE London turun 0.45%.

Faktor penggerak pasar kakao :

  • Perkiraan produksi kakao dunia di 2020/21 (Oktober – September) akan naik 2.5% dari tahun lalu  menjadi 4.843  MMT menurut ICCO
  • Perkiraan produksi kakao yang digiling akan  naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 4.693 MMT   menurut ICCO.
  • Perkiraan pasar Kakao global di 2020/21 akan surplus 102,000 dari surplus 10,000 MT  di 2019/20 menurut ICCO
  • Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
  • Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850,000 MT menurut ICCO

Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,560 dan berikut ke $2,530 sedangkan resistant pertama di $2,630 dan berikut ke $2,670.

 Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here