Harga Minyak Sawit Pada Seminggu Lalu Naik, Review Harga Mingguan

0
623

(Vibizmedia –  Commodity) – Pada minggu lalu harga minyak sawit kembali naik dan kenaikan berlangsung selama 5 hari berturut -turut, kenaikan harga minyak sawit sangat berefek pada harga minyak sawit di Indonesia, karena banyak keperluan minyak sawit yang dipakai lokal, seperti untuk minyak goreng dan industri. Sedangkan Indonesia juga menerapkan bahan bakar pengganti bensin yaitu biodiesel yang menggunakan minyak sawit sebagai salah satu bahan bakunya.

Pergerakan harga minyak sawit pada minggu   kedua  bulan Februari tahun 2021 ini dari tanggal   8 Februari – 11 Februari 2021.  Pada hari Jumat 12 Februari bursa ditutup karena Hari Raya Imlek. Selama seminggu ini harga minyak sawit 5.42% .

Pergerakan harga minyak sawit  pada minggu ini :

  • Harga minyak sawit April pada penutupan pasar hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 turun 71 ringgit (2%) menjadi 3,558 ringgit per ton, setelah naik selama 5 hari berturut-turut
  • Harga minyak sawit April pada hari Rabu 10 Februari 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 57 ringgit (1.59%) menjadi 3,629 ringgit ($897.16) per ton.
  • Harga minyak sawit April pada hari Selasa 9 Februari 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 137 ringgit atau 3.99% menjadi $3,572 kenaikan yang untuk 4 hari berturut-turut mencapai harga tertinggi satu bulan sejak 15 Januari 2021.
  • Harga minyak sawit April pada hari Senin tanggal 8 Februari 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 63 ringgit atau 1.9% menjadi 3,438 ringgit ($846.17) per ton.

Pergerakan pasar pada minggu ini yang menyebabkan  kenaikan harga :

  1. Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1-10 Februari naik 47.2% atau 409,817 ton dari 278,450 ton selama 1 – 10 Januari menurut Cargo Surveyor Societe Generale de Surveillance pada hari Rabu.
  2. Laporan Bulanan persediaan dan permintaan bulan Januari dari  the Malaysian Palm Oil Board (MPOB)
  • Persediaan CPO di bulan Januari 2021 naik 9.76%  menjadi 640,781 ton  dari 583,811 ton di bulan Desember 2020.
  • Persediaan minyak sawit total naik 4.68% dari bulan lalu menjadi 1.32 juta ton dari 1.26 juta ton pada bulan Desember 2020,
  • Produksi minyak sawit turun 15.52% menjadi 1.12 juta ton dari 1.33 juta ton di bulan Desember 2020.
  • Ekspor minyak sawit di bulan Januari 2021 turun 42.33% menjadi 947,395 ton dari 1.64 juta ton dibulan Desember 2020.
  1. Kenaikan harga minyak kedelai di bursa Chicago Board of  Trading (CBOT) setelah laporan  bulanan perkiraan permintaan dan persediaan di bulan Februari dari  WASDE (World Agriculture Supply & Demand Estimate) – USDA (United State Departement of Agriculture) , persediaan minyak kedelai turun dan ekspor kedelai meningkat.

Pergerakan pasar pada minggu ini yang menyebabkan penurunan harga :

  • Harga minyak sawit hanya turun pada hari Kamis karena penutupan posisi terbuka menjelang liburan panjang Tahun Baru Imlek.
  • Penurunan harga minyak kedelai di CBOT, karena profit taking setelah kenaikan harga minyak kedelai akibat kenaikan ekspor dan penurunan persediaan  pada laporan WASDE dari USDA

Kesimpulan :

  • Pergerakan harga minyak sawit pada minggu lalu naik karena ekspor yang meningkat pada minggu ini, kenaikan permintaan menjelang perayaan Tahun Baru imlek masih terjadi.
  • Pergerakan harga minyak kedelai sebagai sesama minyak nabati juga sangat mempengaruhi pergerakan harga minyak sawit. Kalau harga minyak sawit mahal maka minyak kedelai menjadi saingan yang akan dibeli, sehingga permintaan minyak kedelai meningkat.
  • Laporan Bulanan dari MPOB sangat mempengaruhi pergerakan harga pada minggu lalu, namun pada minggu depan tidak ada pergerakan yang mampu menggerakan pasar lebih tinggi lagi.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3, 490 ringgit dan berikut ke 3,440 ringgit sedangkan resistant pertama di 3, 660 ringgit dan berikut ke 3, 720 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here